Kardinal Dari Amerika Serikat Robert Prevost Terpilih Jadi Paus Ke-267

ITALIA - Kardinal Robert Prevost (69), misionaris senior di Amerika Latin, terpilih menjadi pemimpin baru Gereja Katolik: Paus ke-267, Kamis (8/5/2025) malam waktu setempat.
Prevost yang merupakan paus pertama asal Amerika Serikat (AS), mengambil nama Leo XIV.
Paus Leo muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus, setelah asap putih mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina. Menandakan 133 kardinal pemilih sepakat menunjuknya sebagai penerus Fransiskus, yang tutup usia pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun.
"Semoga damai menyertai kalian semua," kata Paus Leo kepada kerumunan yang bersorak, dengan bahasa Italia yang fasih seperti dilansir Reuters, Jumat (9/5/2025).
Dalam pidato singkatnya, Paus Leo mengucapkan terima kasih kepada Fransiskus. Dia mengulangi seruan pendahulunya: modernisasi gereja. Di samping selalu mencari kedamaian, kasih sayang, dan dekat dengan orang-orang. Terutama, kaum yang menderita.
Dalam kesempatan itu, Paus Leo juga berbicara dalam bahasa Spanyol. Namun, tidak mengatakan apa pun dalam bahasa Inggris.
Presiden AS Donald Trump tak buang waktu untuk mengucapkan selamat kepada Prevost, atas terpilihnya dia sebagai Paus pertama AS.
"Sungguh menggembirakan dan merupakan kehormatan besar bagi negara kita. Saya berharap dapat bertemu dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!" tulis Trump via Truth Social, tak lama setelah Prevost resmi ditunjuk sebagai penerus Paus Fransiskus.
Dari akun X miliknya, Prevost terpantau memiliki sejarah mengkritik kebijakan Trump dan Wakil Presiden JD Vance.
Massimo Faggioli, seorang akademisi Italia yang telah mengikuti kepausan secara dekat menduga, nada kepemimpinan Trump sepertinya telah memengaruhi para kardinal untuk memilih seorang paus dari AS, yang dapat secara langsung membantah presiden tersebut.
Secara paradoks, gejolak internasional akibat retorika kepresidenan Trump memungkinkan hal yang mustahil," kata Faggioli, yang juga profesor di Universitas Villanova di AS.
"Trump telah melanggar banyak tabu. Konklaf pun kini telah melakukan hal yang sama, dengan cara yang sangat berbeda," imbuhnya.
Terpilihnya Prevost sebagai Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia disambut baik oleh Presiden Peru Dina Boluarte.
"Kedekatannya dengan mereka yang paling membutuhkan, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di hati rakyat Peru," kata Kantor Presiden Peru via X.
Prevost yang berasal dari Chicago, telah menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Peru dan memiliki kewarganegaraan ganda Peru.
Prevost menarik perhatian rekan-rekannya karena gayanya yang tenang dan dukungan kuatnya terhadap Fransiskus, terutama komitmennya terhadap isu keadilan sosial. Prevost menjabat sebagai uskup di Chiclayo, wilayah barat laut Peru, sejak tahun 2015 hingga 2023.
Fransiskus lalu membawanya ke Roma, untuk mengepalai Kantor Vatikan, yang bertugas menyeleksi pendeta yang akan menjabat sebagai uskup Katolik di seluruh dunia. Ini menunjukkan, Paus Leo berperan penting dalam memilih banyak uskup di dunia.
Paus terakhir yang memakai nama Leo, memimpin pada tahun 1878-1903. Leo XIII dikenal dengan fokusnya yang penuh pengabdian terhadap isu keadilan sosial, dan sering dianggap sebagai peletak dasar ajaran sosial Katolik modern.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 9 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu