TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Kloter Pertama Tiba Di Makkah, Jemaah Haji Disambut Selawat

Reporter: Farhan
Editor: AY
Minggu, 11 Mei 2025 | 10:10 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

MAKKAH - Setelah sepekan berada di Kota Madinah, jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 1 Jakarta-Pondok Gede (JKG-1) dan enam kloter lainnya, mulai bergeser ke Kota Makkah, Sabtu (10/5/2025). Di tanah kelahiran Nabi Muhammad itu, para jemaah disambut mawar, kurma, tasbih, dan lantunan selawat.

 

Kloter JKG 1 berangkat dari Hotel Abrajtabah, Madinah. Kloter ini menjadi yang pertama diberangkatkan ke Makkah dari kloter gelombang pertama. Para jemaah mulai bersiap memulai perjalanan selepas menjalankan Salat Subuh berjamaah di Masjid Nabawi.

 

Sekitar pukul 5.45 pagi Waktu Arab Saudi (WAS), koper-koper jemaah sudah disusun di depan hotel. Bersiap dimasukkan ke bagasi bus. Tak berselang lama, bus mulai berdatangan. Untuk Kloter JKG 1, disediakan 10 bus.

 

Suasana pagi sekitar hotel masih sejuk. Hembusan angin juga tidak kencang. Sambil membawa tas dan perlengkapan ringan, mereka langsung diarahkan menuju bus yang telah disiapkan. Wajah jemaah terlihat segar dan bersemangat.

 

Jadwal keberangkatan yang masih pagi, membuat jatah sarapan di hotel ditiadakan. Sebagai gantinya, sarapan untuk kemasan untuk disantap saat berada di dalam bus. Sesuai jadwal, para jemaah akan berhenti di Masjid Bir Ali untuk melakukan miqat (niat umroh). para jemaah dibawa dalam.

 

Karena akan memulai umroh, para jemaah laki-laki sudah memakai kain ihram saat berangkat. Sejumlah petugas tampak menegur jemaah yang kedapatan masih mengenakan peci. Alasannya karena larangan menutup kepala saat sudah berihram.

 

Sekitar pukul 6.25 WAS, jemaah mulai diberangkatkan ke Masjid Bir Ali. Jarak dari hotel ke Masjid Bir Ali sekitar 12 kilometer. Memakan waktu sekitar 25-30 menit jika menggunakan bus.

 

Sesampainya di Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal Masjid Bir Ali, jemaah keluar dari bus dan berjalan kaki sekitar 100 meter menuju pintu masuk atau lorong. Suasana kompleks Masjid Bir Ali tampak padat. Banyak jemaah dari negara lain yang juga akan melakukan Salat Sunnah dan miqat.

 

Untuk jemaah laki-laki, ada tiga pintu yang dapat digunakan untuk akses masuk sekaligus ada fasilitas toilet. Yakni pintun104, 105 dan 106. Sementara untuk jemaah wanita di pintu 102 dan 103. Pintu tempat wudhu wanita ditutup pembatas, sehingga tidak dapat terlihat dari luar.

 

Setelah semua kembali bus, dalam perjalanan ke Makkah, petugas dari pembimbing ibadah membantu melafalkan niat. Lalu jemaah melafalkannya secara bersama di bangku masing-masing.

 

“Untuk lansia dan disabilitas, cukup niat dari bus. Itu sah secara fiqih,” kata Prof. Aswadi Syuhada, Konsultan Ibadah Haji Kementerian Agama.

 

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga kebersamaan dan kekhusyukan saat niat ihram. “Kami anjurkan niat bersama di bus. Supaya kalau ada yang ragu, bisa dikuatkan oleh teman sebelahnya. Niat juga boleh dilakukan dalam kondisi tidak suci, karena yang wajib suci hanya saat thawaf,” jelasnya.

 

Prof. Aswadi juga mengingatkan larangan paling umum selama berihram, termasuk larangan memakai pakaian berjahit bagi pria, serta menutup wajah dan telapak tangan bagi wanita. Dia juga mengungkapkan banyak jemaah pria yang masih lupa melepas celana dalam.

 

Untuk jemaah wanita, kata dia, memakai sarung tangan rapat seperti pengendara motor tidak diperbolehkan. “Yang boleh adalah kain longgar yang tidak menjiplak bentuk jari. Kalau menutup semua jari dengan rapat, itu terkena larangan,” ucapnya.

 

Proses miqat di Bir Ali berlangsung efisien. Dalam rentang 30-an menit. Petugas sektor Bir Ali yang disebar di berbagai titik juga membantu mengarahkan jemaah yang sempat tersesat atau lupa titik kumpul.

 

“Di setiap parkiran ada nomor tiang, di setiap toilet ada nomor pintu. Kami minta jemaah mengingat betul masuk lewat pintu berapa, agar keluar dari pintu yang sama,” ujar Kepala Sektor Khusus Bir Ali, Muhammad.

 

Pada pukul 14.05 WAS, kloter ini tiba di Makkah. Mereka menuju hotel Al Ghader di Syisyah, Makkah. Mereka singgah dan menginap. Jemaah terlihat tersenyum bahagia, beberapa jamaah haji terlihat berkaca-kaca matanya.

 

Petugas haji dari berbagai layanan juga sudah standby di hotel untuk membantu kebutuhan dan keperluan jamaah haji. Mulai dari kesehatan, akomodasi, transportasi, perlindungan jamaah, pembimbing ibadah. Syarikah atau perusahaan penyedia layanan memberikan beberapa cendera mata seperti mawar dengan berbagi warna kelopak, tasbih digital, minuman jus berbagi rasa, serta kurma dan biskuit. Mereka juga disambut dengan selawat sehingga mereka merasa seperti di kampung halaman sendiri.

 

Seorang jemaah yang baru tiba, Fatonah (65 tahun) bersyukur dan selawat tiada henti semenjak turun dari bus. Fatonah yang juga didampingi suaminya mengungkapkan kebahagiaannya bisa menunaikan ibadah haji setelah menunggu 12 tahun lamanya.

 

Alhamdulillah lancar. Tahun 2013 daftar. Ada rezeki, kita ada niat. Harusnya nunggu 10 tahun, karena terpotong Covid-19, jadi tahun ini baru berangkat,” kata ibu Fatonah saat ditemui sembari istirahat.

 

Harapan lancar dan sehat juga sangat diharapkan jamaah haji bernama Rohali Saalih Sodji (74). Dia bersama istrinya akan berdoa mengharap haji mabrur. “Senang sekali, terima kasih,” ucap Rohali mengungkapkan rasa syukurnya telah sampai di Makkah.

 

Kepala Daerah Kerja Mekah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ali Machzumi memastikan fasilitas hotel sesuai standar kenyamanan jamaah haji. “Alhamdulillah fasilitas setara bintang 4 atau 5 di Tanah Air,” kata Ali.

 

Tak hanya itu, Ali juga memastikan fasilitas khusus untuk jemaah haji lansia dan disabilitas. Untuk setiap kamarnya, memiliki tiga hingga empat tempat tidur single bed. Sprei putih bersih dan pencahayaan terang.

 

Perlengkapan ibadah juga disiapkan seperti sajadah dan Al Quran. Sementara itu, terdapat juga lemari pakaian, televisi, teko pemanas untuk kenyamanan jemaah. Perlengkapan di kamar mandi juga lengkap, termasuk alat pengering rambut. Untuk stok air minum, setiap lorong kamar disediakan dispenser air minum.

 

Pada hari pertama, ada 73 kloter yang bergeser dari Madinah ke Makkah. Total 73 bus yang membawa 2.864 jemaah haji Indonesia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit