214 Korban Keracunan MBG Di Bogor, BGN Perketat Pengawasan Bahan Makanan

BOGOR - Badan Gizi Nasional (BGN) menyayangkan terjadinya kasus keracunan massal akibat konsumsi paket Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat. BGN meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG untuk lebih cermat dalam menyusun dan mendistribusikan menu makanan bagi penerima manfaat.
“Harusnya segera diambil tindakan. Pertama, cek sampel makanannya. Apakah valid dan memang berasal dari makanan tersebut. Kalau terbukti misalnya karena ikan tongkol yang tidak layak, maka kami akan memberikan teguran keras kepada satuan pelayanan,” ujar Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, dalam keterangan resmi, Selasa (13/5/2025).
Tigor memastikan seluruh korban keracunan akan mendapatkan perlindungan kesehatan. BGN telah bekerja sama dengan puskesmas untuk menanggung biaya pengobatan seluruh korban.
“Kami juga akan memberikan pelatihan tambahan kepada SPPG, khususnya bagi para penjamah makanan, agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tigor menyatakan bahwa pihaknya akan menghentikan kerja sama dengan pemasok bahan makanan jika ditemukan ketidaksegaran atau kejanggalan dalam bahan baku yang digunakan.
“Penjamah makanan harus waspada dan memastikan bahan makanan yang dibeli dari pemasok aman dan segar. Jika ditemukan masalah pada bahan makanan, kami akan menelusuri asal-usulnya. Jika supplier terbukti lalai dan tidak melakukan perbaikan, kami akan hentikan kerja samanya,” tegas Tigor.
Diketahui, jumlah korban keracunan MBG di Kota Bogor terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor per Sabtu (10/5/2025), tercatat 214 orang menjadi korban, meningkat dari sebelumnya yang berjumlah 210 orang.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu