TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Survei Terbaru IPO: PDIP Masih Teratas, Gerindra Sudah Berhasil Salip Golkar

Reporter & Editor : AY
Senin, 02 Juni 2025 | 10:01 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto membawa berkah bagi Partai Gerindra. Dalam survei partai teranyar, popularitas Gerindra sudah berhasil menyalip Golkar. Sedangkan PDIP yang 3 kali berturut-turut menjadi juara pemilu, popularitasnya masih teratas.

 

Temuan ini didapat dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilakukan pada 22-28 Mei 2025. Survei yang bertajuk Analisa Sosial, Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah itu melibatkan melibatkan 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Apa hasilnya? Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, popularitas PDIP paling tinggi dengan angka 94 persen. Di bawahnya, ada Partai Gerindra dan Golkar yang popularitasnya meraih 92 persen. Sementara PKB dan PAN berada di posisi 4 dan 5 dengan popularitas masing-masing 77,8 persen dan 71,5 persen.

 

Meskipun popularitasnya belum teratas, Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas. Partai yang dinakhodai Prabowo itu meraih elektabilitas 34,7 persen jauh mengungguli partai-partai lainnya.

 

PDIP yang saat ini menjadi partai terbesar di DPR, berada di peringkat kedua dengan elektabilitas 12,5 persen. Sedangkan Golkar di urutan ketiga dengan elektabilitas 10 persen. Lalu PKB 6,2 persen, PAN 5 persen, dan Partai Demokrat 4,9 persen.

 

Kenapa elektabilitas Gerindra melesat? "Ini pengaruh dari Pak Prabowo selalu Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Presiden RI," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/6/2025).

 

Sebaliknya, PDIP yang bukan partai penguasa mengalami penurunan dukungan dari masyarakat. Ditambah lagi dengan kasus hukum yang saat ini menimpa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat elektabilitasnya makin menurun.

 

Hal lain yang juga berpengaruh pada tingginya elektabilitas Gerindra, tak lepas dari kepuasan publik terhadap kinerja Prabowo dalam 6 bulan kepemimpinannya. Dalam survei IPO ini, 81 persen responden mengaku puas dan hanya 19 persen yang tak puas.

 

Dari responden yang puas itu, dirinci lagi beberapa poin tentang figur Prabowo. Mereka yang menilai Prabowo adalah pemimpin tegas dan berwibawa ada 19,5 persen, mendukung pemberantasan korupsi 16,7 persen, dan berpengalaman di Pemerintahan 11,5 persen.

 

"Yang tidak puas beralasan kondisi ekonomi sulit sebanyak 28,5 persen, harga sembako mahal 16 persen dan minimnya lapangan pekerjaan 13,3 persen," jelas Dedi.

 

Hasil lainnya, 90 persen responden percaya Prabowo mampu memimpin negara ini lebih baik. Dengan rincian, 19 persen responden sangat percaya, 71 persen percaya, enam persen tidak percaya, dua persen sangat tidak percaya, dua persen sisanya tidak tahu/tidak jawab.

 

"Optimisme masyarakat yang tinggi ini dapat menciptakan kondusifitas kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah," sambung Dedi.

 

Selain itu, 68 responden menyatakan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan baik. Mayoritas responden juga mengapresiasi kebijakan efisiensi anggaran. Sebanyak 77 persen masyarakat mendukung kebijakan ini dan 72 persen di antaranya mengaku puas. Sementara itu, yang mengaku tidak puas ada 19 persen dan sisanya tak menjawab.

 

Apa tanggapan Gerindra dan PDIP terhadap survei IPO ini? Kader Gerindra yang juga Sekjen Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) Sudarto mengaku bersyukur atas hasil survei tersebut. Dia mengakui, Gerindra ketiban berkah dari Prabowo. Apalagi sebagai Presiden, kebijakan Prabowo disukai, dirasakan, dan didukung akar rumput.

 

Namun, kata dia, popularitas dan elektabilitas bukan tujuan utama dari Gerindra. Keduanya akan diraih jika Prabowo dan Gerindra sukses membawa negeri ini sejahtera.

 

"Kinerja Presiden dan Partai, akan linear dengan hasil Pemilu. Makanya Pak Prabowo terus mengimbau kader di bawah bekerja keras, menyukseskan program dan kebijakan pro rakyat," kata Sudarto kepada Redaksi, tadi malam.

 

Juru Bicara PDI Perjuangan Seno Bagaskoro menyambut baik respons publik yang masih positif terhadap partainya. Dikatakan, dua tahun ini Banteng mengalami situasi yang tak mudah. Dari mulai Pilpres, Pileg hingga Pilkada 2024, partainya dikeroyok kekuatan dahsyat dan terorganisir.

 

"Badai bertubi-tubi tetapi PDI Perjuangan masih top of mind atau popularitasnya masih di atas," kata Seno dikontak, semalam.

 

Raihan ini, kata Seno, sinyal bahwa kerja kader partai di legislatif dan eksekutif dari atas hingga ke bawah selaras dengan perjuangan narasi kepartaian untuk mencapai Indonesia raya sejahtera. Apalagi, kepala daerah Banteng rutin mendapat bimbingan untuk menjalankan visi kerakyatan.

 

Meski Pemilu 2029 masih jauh, kata Seno, Banteng tak akan berpangku tangan. Partainya akan terus melakukan perbaikan dan evaluasi. Inilah kesempatan bagi PDIP bekerja lebih keras dan berjuang  lebih optimal. Seluruh kekuatan partai diharap bekerja sebaik mungkin dan kian terkonsolidasi.

 

Namun demikian, Seno menambahkan, yang dilakukan bukan hanya kerja elektoral, tetapi juga kerja menyelesaikan problem sistemik dari mulai hukum, ekonomi, sosial, dan lainnya. "Kami ingin memastikan Pemerintahan menjalankan visi dan program kerakyataan dengan baik," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit