TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Tapos
Dewan Pers

Petugas Temukan Hewan Kurban Sakit Ringan

Sisir Lapak Di Muncul & Pamulang

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Kamis, 05 Juni 2025 | 07:15 WIB
Tim dokter Puskeswan Kota Tangsel saat memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban di lapak wilayah Ciputat, Rabu (4/6)
Tim dokter Puskeswan Kota Tangsel saat memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban di lapak wilayah Ciputat, Rabu (4/6)

CIPUTAT-Sejumlah hewan kurban dari lapak-lapak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terdeteksi alami sakit ringan. Hal itu ditemukan dari pemeriksaan lanjutan petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Tangsel. 

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskeswan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel menyisir belasan lapak guna memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban yang tersebar di sejumlah wilayah, Rabu (4/6). 

 

Pemeriksaan ini dilakukan bersama tim gabungan dari Dinas Pertanian dan UPTD Pengujian serta Pelayanan Veteriner Provinsi Banten. 

 Kepala UPTD Puskeswan Kota Tangsel, Pipit Surya Yuniar menjelaskan, penyisiran pada belasan lapak hewan kurban ini dilakukan dengan membagi dua tim di lokasi berbeda. 

 

"Jadi, tadi kami melakukan pemeriksaan gabungan bersama. Hari ini kita menyisir, tadi ada 12 lapak yang kita periksa. Jadi kita membagi dua tim. Satu tim dari arah Taman Tekno ke arah Muncul hingga Pamulang 2, lalu tim lainnya dari arah Ciater menuju Pamulang 2," ujar Pipit. 

 

Dari hasil pemeriksaan, Pipit menyatakan, tidak ditemukan hewan yang mengidap penyakit berbahaya, seperti halnya PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Diseses). Namun, dalam penyisiran itu tim dokter menemukan sejumlah hewan yang mengalami sakit ringan.

 

"Penyakit yang muncul umumnya adalah gangguan akibat transportasi. Biasanya terjadi karena kepadatan ternak di dalam satu lapak. Akibatnya, dari kotorannya, kadar ureum meningkat dan bisa mengiritasi mata serta saluran pernapasan. Jadi, gejala yang sering muncul itu seperti mata merah dan pilek ringan. Itu hal yang umum terjadi di lapak-lapak," terangnya. 

 

Kendati demikian, Pipit memastikan, penyakit tersebut tidak berbahaya. Hewan yang mengalami sakit tersebut, disarankan untuk segera dipisahkan agar dapat kembali bugar. 

 

Penyakit tersebut, biasanya disebut shipment syndrome atau penyakit yang diakibatkan oleh pengangkutan atau transportasi. "Biasanya kami sarankan untuk memisahkan ternak tersebut agar mendapatkan sirkulasi udara yang lebih baik," jelas Pipit. 

 

Pipit menerangkan, penyakit shipment syndrome hanya ditemukan pada beberapa hewan saja, tak sampai 5 persen dari total hewan yang diperiksa hari ini. 

 

"Jumlahnya tidak sampai 5 persen dari total yang kami periksa hari ini. Satu lapak saja bisa berisi sekitar 120 kambing atau domba. Kalau sapi, tadi jumlahnya sekitar 30 sampai 40 ekor per lapak. Jadi total sapi hari ini ada sekitar 150 ekor," paparnya. 

 

Sementara, sampai saat ini UPTD Puskeswan Kota Tangsel telah memeriksa hingga sebanyak 16.000 hewan kurban. Dari belasan ribu tersebut, tak ada satupun penyakit berbahaya yang ditemukan. 

 

"Sampai hari ini, total lapak yang sudah terdata ada 283 lapak. Hewan ternak yang masuk ke Kota Tangsel sejauh ini sekitar 16.000 ekor. Sapi sekitar 5.000 ekor, kerbau hanya puluhan, kambing paling banyak yaitu sekitar 10.000 ekor, sisanya domba," tutup Pipit.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit