Fase Pemulangan Dimulai: Jemaah Haji Berseri-seri, Kangen Kampung Halaman

MADINAH - Fase pemulangan jemaah haji reguler Indonesia dimulai, Rabu (11/6/2025). Para jemaah yang akan pulang ke Tanah Air begitu bahagia. Wajahnya berseri-seri.
Fase pemulangan berlangsung selama satu bulan. Dimulai 11 Juni 2025, berakhir pada 12 Juli 2025. Pemulangan dilakukan melalui dua bandara, King Abdul Aziz di Jeddah, dan Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah.
Di hari pertama pemulangan, ada tujuh kloter yang diterbangkan ke Tanah Air. Empat kloter dari Bandara Madinah dan tiga kloter dari Bandara Jeddah.
Yang terbang dari Bandara Madinah yaitu Kloter 01 Embarkasi Ujung Pandang (UPG-01), Kloter 01 Embarkasi Lombok (LOP-01), Kloter 01 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-01) dan Kloter 02 Embarkasi Ujung Pandang (UPG-02). Sementara yang terbang dari Bandara Jeddah antara lain Kloter 01 Embarkasi Surabaya (SUB-01), Kloter 02 Embarkasi Surabaya (SUB-02) dan terakhir Kloter 01 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-01).
Kloter UPG-01 jadi yang pertama kali diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 1401. Kloter ini lepas landas dari Bandara Madinah pukul 03.30 waktu Saudi. Total ada 392 orang dalam kloter ini. Terdiri dari 388 jemaah dan empat orang petugas.
Para jemaah UPG-01 sudah tiba di Bandara Madinah pada Selasa (10/6/2025) pukul 21.45. Semua jemaah dikumpulkan di paviliun "keong". Saat turun dari bus, raut muka kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah mereka.
Sisa waktu jelang take off dimanfaatkan jemaah untuk mengemas ulang barang bawaannya. Hampir semua koper dan barang bawaan lainnya dibongkar. Semua melakukannya dengan ceria.
Mayoritas membawa koper kabin, tambahan tas, belum termasuk kardus dan kantong yang berisi oleh-oleh untuk dibawa pulang. Untuk mensiasati agar berat koper sesuai batasan maksimum, sebagian jemaah laki-laki mengeluarkan pakaian ihram.
Daripada harus buang, mending saya pakai di pesawat, nanti di atas pesawat saya lepas atau dijadikan selimut biar tidak dingin,” ujar Baharuddin, jemaah haji UPG-01.
Jemaah ibu-ibu juga sibuk mengemas ulang. Sebagian mengeluarkan pakaian kebesaran ala Bugis berupa jubah yang dihiasi pernak-pernik berkilau bagai emas dan kerudung yang mereka sebut cipo-cipo yang sudah dihias dengan pernak-pernik sutera.
Sabmiati Sunusi, jemaah UPG-01, mengatakan, sebenarnya pakaian khas Bugis itu baru mau dikenakan di atas pesawat sebelum tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Namun, karena ada aturan batasan barang bawaan, dua harus mengeluarkan dari koper.
“Ini sudah turun-temurun pakaian ibu-ibu hajjah baru untuk Bugis ketika pulang dari Tanah Suci. Ciri khas dari jemaah haji kita dulu,” ujarnya.
Setelah Kloter UPG-01, pemulangan disusul oleh Kloter LOP-01 yang take off pukul 06.00, dan Kloter JKG-01 yang take off pada pukul 08.00. Lalu, yang terakhir, Kloter UPG-02 yang take off pada pukul 18.10.
Di Bandara Jeddah, Kloter SUB-01 terbang pertama untuk pulang ke Tanah Air. Kloter ini berangkat dari di Makkah pukul 11.20 dan tiba di Bandara Jeddah pukul 14.00.
Kloter yang terdiri dari 376 jemaah dan empat orang petugas ini take off pukul 16.00 waktu Saudi dan diperkiran tiba di Surabaya pukul 09.20 WIB, hari ini. Kloter ini terbang dengan pesawat Saudi Airlines SV 5246.
Tiba di Bandara Jeddah, seluruh jemaah SUB-01 langsung didorong ke dalam terminal keberangkatan tanpa berhenti di paviliun. Pasalnya, kloter ini harus masuk dua jam sebelum take off.
Sementara, Kloter JKS-01 yang sudah tiba di Bandara dari 13.30 dikumpulkan terlebih dahulu di ruang paviliun Terminal Haji. Sama seperti di Bandara Madinah, hampir semua jemaah di kloter ini juga mengisi waktu dengan membongkar koper dan tasnya. Rata-rata barang di tas atau kantong plastik yang harus dirapikan. Sesuai aturan, di kabin pesawat hanya boleh koper kabin dan 1 tas jinjing/gendong.
Gunawan Kosasih (60 tahun), jemaah haji JKS-01 ikut sibuk merapikan kembali tasnya. Wajahnya terlihat ceria. Saat disapa, dia tersenyum lebar. Dia sangat bahagia karena segera pulang ke Tanah Air.
"Bukan senang lagi. Luar biasa senangnya," ungkap Gunawan.
Ada banyak hal yang membuatnya rindu Indonesia. Mulai dari kangen bertemu anak-cucu, keluarga besar, maupun makanan.
"Kangen makanan Indonesia juga. Kalau di kita kan ada sop, soto Betawi," ucapnya.
Namun, Gunawan juga sedih karena harus meninggalkan Tanah Suci. Dia berharap bisa kembali lagi di lain waktu.
Mohamad Arif (50 tahun), jemaah haji SUB-01, juga bahagia bisa segera pulang ke Tulungagung setelah 40 hari beribadah haji. "Bahagia saestu," ucapnya, penuh syukur.
Mengenai pengalaman ibadah, dia berharap bisa kembali lagi ke Tanah Suci bersama keluarga. "Mudah-mudahan bisa kembali lagi," ungkapnya.
Sang istri, Niken (39 tahun), punya pengalaman yang tidak bisa dilupakan saat di Mina. "Saat ibadah di Mina itu banyak cerita. Kita harus terpisah dengan pasangan. Tapi kita bahagia banget karena bisa menjalani semuanya," katanya, dengan penuh syukur.
Kloter JKS-01 akan take off pukul 21.00. Selain itu terdapat juga Kloter SUB-02 yang take off pukul 17.50. Kedua Kloter terbang menggunakan pesawat Saudi Airlines.
Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Akhmad Fauzin menyampaikan, pemulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air dimulai setelah jemaah haji menyelesaikan puncak prosesi ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Fauzin mengimbau jemaah yang akan pulang untuk menjaga kondisi fisik agar tetap prima, termasuk saat melaksanakan tawaf wada sebagai penutup ibadah di Tanah Suci.
"Laksanakan tawaf wada dengan tenang dan khusyuk, serta sesuaikan dengan kondisi fisik dan cuaca yang cukup panas," pesan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (Biro HKP) Kementerian Agama (Kemenag) ini.
Sementara, Wakil Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, Abdillah, mengingatkan seluruh jemaah akan diberangkatkan ke bandara agar mematuhi aturan barang bawaan penerbangan. Dia menekankan pentingnya disiplin dalam membawa barang agar proses di bandara berjalan lancar dan tertib.
"Untuk keperluan kabin, hanya diperbolehkan membawa koper kecil (tas kabin) dan tas paspor. Tidak boleh membawa tas tambahan lainnya," tegasnya.
Dia mengimbau jamaah, agar sejak dari hotel sudah mempersiapkan barang bawaannya sesuai ketentuan. "Kalau sudah tertib dari hotel, proses di bandara akan lebih cepat dan nyaman," imbuhnya.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu