Soroti 3 Isu Strategis, 2 Pemuda Tangsel Ambil Peran Dalam Forum IYS 2025 di Makassar

MAKASSAR - Dua pemuda asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali mengambil peran di kancah nasional, kali ini dalam ajang Indonesia Youth Summit (IYS) 2025 yang berlangsung di Makassar.
Pemuda pertama adalah Muhammad Sulthan Dhiya, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Hubungan Internasional.
Pemuda asal Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang ini, menjadi bagian di antara 650 pemuda lainnya se-Indonesia yang berkesempatan menyuarakan gagasannya dalam forum yang mengangkat tema "Gen Merah Putih".
"Dalam forum tersebut, para peserta akan mempresentasikan sejumlah hal yang disoroti dari setiap daerahnya. Kalau saya ada tiga aspek utama yang menjadi permasalahan di Kota Tangsel," jelas Sulthan kepada Tangselpos, Minggu (15/6).
Tiga isu strategis tersebut, kata Sulthan, telah melewati berbagai rangkaian diskusi dan analisis mendalam. Termasuk juga dalam momen audiensi bersama Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, untuk mencari solusi besar dari permasalahan tersebut.
"Nanti di akhir kita kasih solusi atas permasalahan itu. Nah permasalahan yang mau saya angkat itu, yang pertama itu permasalah lingkungan, kedua itu tentang transportasi umum, itu pasti. Lalu yang ketiga, karena di Tangsel ini juga lagi rawan tentang terkait banjir," ungkap pemuda berusia 20 tahun ini.
Dalam permasalahan lingkungan, Sulthan menyoroti sejumlah hal krusial. Terutama ihwal pengelolaan sampah di kota termuda se-Provinsi Banten ini.
"Sebenarnya sudah ada langkah konkretnya, yaitu pengelolaan sampah menjadi energi listrik," kata Sulthan.
Sementara dari sisi transportasi umum, Sulthan berbicara banyak mengenai upaya untuk menghadirkan treansportasi publik yang terintegrasi. Untuk mewujudkan itu, Sulthan berpendapat bahwa pemerintah harus menghadirkan kolaborasi dengan tidak mengandalkan APBD saja.
"Seperti yang kini telah dijajaki oleh Tangsel untuk menghadirkan MRT. Apalagi sekarang sudah masuk ke dalam RPJMN juga. Jadi memang Tangsel ini kalau di transportasi umum ibaratnya masih berproses lah," tuturnya.
Kemudian isu terakhir, yakni perihal permasalahan banjir. Untuk permasalahan ini, Sulthan menyebut bahwa pemerintah harus memiliki penanganan jangka pendek hingga panjang.
"Kalau jangka pendek kan itu dengan tadi normalisasi sungai, dikeruk, segala macam. Atau menempatkan pompa-pompa, seperti di Pondok Aren dan lain-lain. Kalau jangka panjangnya kan pasti kolaborasi sama kota-kota penyangga kayak Kota Tangerang, karena kan itu emang harus dari hulu dan hilir," tuturnya.
Sementara itu selain Sulthan, Nadira Siti Nurfajrina yang sempat menyabet gelar delegasi terbaik dalam ajang Youth City Changers (YCC) 2025 pagelaran Apeksi lalu, turut mengambil peran dalam perhelatan ini.
Tak kalah membanggakan, gadis cantik yang memiliki gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) ini berkesempatan menjadi moderator dalam forum internasional, yang menghadirkan tamu dari luar negeri.
"Jadi kalau Sulthan ikut dalam sidang pemuda, kalau aku itu jadi moderator. Nadi bertugas menjadi moderator dalam 2 forum, yaitu di forum bersama Konjen Jepang dan Makassar, lalu Konjen Australia," jelas pemuda berusia 25 tahun asal Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat ini.
Dalam forum internasional, kata Nadi, terdapat sejumlah pembahasan yang meliputi isu-isu terkini di negara lain.
"Materi yang dibahas, antara lain adalah beberapa isu yang dialami negara terkait dan apa aja bentuk hubungan bilateral yang sudah dilakukan antara Negara Australia dan Jepang dengan Pemerintahan Kota Makassar," terangnya.
Selain menjadi moderator dalam ajang tersebut, Nadira juga berkesempatan untuk memimpin sesi diskusi multilateral forum yang diadakan bersama peserta IYS 2025.
"Yang di dalamnya juga termasuk pemuda dari Jepang dan juga Singapura. Tidak hanya itu, masing masing Konjen juga menjelaskan bentuk program lainnya yang bisa diikuti teman-teman pemuda seluruh Indonesia. Mulai dari adanya event Job fair Jepang di Makassar yang dibuka untuk umum hingga program beasiswa, exchange dan hibah dari kedutaan Australia," tandasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Kesehatan | 2 hari yang lalu