Haji 2025 Lancar, Jamaah Yang Meninggal Turun

MAKKAH - Penyelenggaraan haji 2025 secara umum berjalan lancar. Dari mulai fase kedatangan, puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), sampai fase pemulangan yang sudah berlangsung hampir sepekan, semua berjalan tanpa kendala berarti. Namun, perlu diakui memang banyak catatan untuk bahan evaluasi dan perbaikan.
Dalam fase kedatangan, yang dimulai pada 2 Mei 2025 sampai 1 Juni 2025, semua jemaah haji terangkut ke Tanah Suci. Penerbangan juga berjalan lancar. Ketepatan waktunya sangat baik. Tidak ada delay lama.
"Tidak ada kendala yang berarti. Semua permasalahan dapat kita selesaikan dengan baik," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi Abdul Basir.
Fase selanjutnya adalah puncak haji di Armuzna. Seluruh jemaah bertolak ke Makkah. Termasuk jemaah gelombang pertama yang mendarat di Madinah langsung digeser ke Makkah.
Di fase Armuzna, seluruh proses berjalan sesuai waktu. Semua jemaah bisa masuk ke Arafah, termasuk jemaah yang mengikuti program safari wukuf, karena faktor kesehatan dan lansia. Sedangkan bagi jemaah yang sedang dirawat di rumah sakit, hajinya dibadalkan.
Untuk di Muzdalifah, jemaah juga bisa mabit (bermalam) dengan baik. Jemaah diberangkatkan dari Arafah dengan bus yang disediakan syarikah. Muncul kendala saat jemaah bergeser dari Muzdalifah menuju ke Mina. Bus telat datang sehingga banyak jemaah tidak sabar memilih berjalan kaki ke Mina. Karena banyaknya jemaah yang jalan kaki, lalu lintas menjadi sangat macet.
Untuk di Mina, waktu mabit dan proses lempar jumrah berjalan sangat lancar dan tidak ada kendala bagi jemaah. Kementerian Agama (Kemenag) dengan masif memberikan arahan kepada jemaah maupun kepada kloternya terkait waktu pelaksanaan lempar jumrah. Hasilnya, pelaksanaan lempar jumrah dapat dilakukan dengan aman dan nyaman. Baik yang mengambil nafar awal maupun nafar tsani.
Proses Armuzna ditutup jemaah melakukan tawaf ifadah di Masjidil Haram. Bagi jemaah yang akan segera pulang, langsung melakukan tawaf wada. Pemulangan jemaah haji dimulai 11 Juni 2025.
Menteri Agama (Menag) sekaligus Amirul Hajj Nasaruddin Umar memastikan, pelaksanaan ibadah haji 2025 berjalan optimal. Menag menegaskan, berbagai fasilitas yang disiapkan Pemerintah Arab Saudi berjalan lancar.
"Kami mengontrol semua fasilitas bandara yang disiapkan pihak Arab Saudi, Alhamdulillah berjalan," ujar Menag, usai meninjau proses pemulangan jemaah haji, di Bandara Jeddah, Minggu (15/6/2025).
Menag menyebut, salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan haji tahun ini adalah penurunan angka kematian jemaah. "Data per hari ini, 279 orang (jemaah wafat). Sedangkan hari yang sama tahun lalu 298. Alhamdulillah terjadi pengurangan jumlah kematian. Itu juga salah satu indikator yang sangat penting," jelasnya.
Menag mengakui, adanya beberapa catatan di awal pelaksanaan haji. Khususnya terkait penginapan akibat sistem baru yang menerapkan delapan syarikah (perusahaan penyedia layanan). Dengan sistem ini, sempat ada beberapa jemaah haji terpisah dari pasangan.
Namun, Menag memastikan, semua kendala tersebut telah teratasi dan tidak ada jemaah yang telantar. "Memang di awal-awal ada krusial karena kita pakai sistem baru, ada keterlambatan penemuan hotel. Tetapi itu teratasi semuanya, tidak ada yang sampai terpekalaikan, terlantar," jelasnya.
Terkait pelaksanaan ibadah, Menag menyatakan, seluruh rangkaian dilaksanakan sepenuhnya oleh para jemaah haji. Kecuali bagi jemaah yang tidak bisa bergerak, ibadah mereka dibadalkan di Makkah.
Tak lupa, Menag menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para petugas haji, yang disebut sebagai "pasukan biru", yang telah bekerja optimal. "Pasukan biru ini menyaingi jumlah polisi di lapangan. Jadi teman-teman kita itu gampang mengidentifikasi, oh ini pasti orang Indonesia ini," ucapnya.
Menanggapi isu-isu negatif yang beredar, Menag meminta semua pihak memandang secara objektif. "Mari kita objektif. Tetapi kita juga jangan mendramatisir seolah-olah ini kiamat. Normal semuanya," ujarnya.
Catatan lain soal keterlambatan makanan, Menag menyatakan sudah teratasi. Jemaah yang makanannya terlambat dikirim, telah diberi uang kompensasi.
"Tidak ada insiden (fatal) sampai hari ini. Kita berdoa semoga tidak terjadi seperti tahun-tahun lampau," harapnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu