TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
100 Hari Kerja

Zul Happy Banget, Rakyat Bagaimana?

Laporan: AY
Senin, 26 September 2022 | 10:39 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Ist)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Ist)

JAKARTA - Zulkifli Hasan sudah lebih dari 100 hari menjadi Menteri Perdagangan (Mendag). Apakah dia puas? Ketum PAN yang akrab disapa Zul itu, mengaku senang karena beberapa tugas beratnya berhasil diselesaikan dengan baik. Sebut saja misalnya, berhasil menurunkan harga minyak goreng dan harga telur ayam. Lalu, apakah rakyat ikut happy? Ini yang harus dilihat lebih dalam lagi.

Berbagai keberhasilan itu dipaparkan Zul di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, kemarin. Secara umum, Zul menyampaikan tiga capaian yang berhasil diraih dalam 100 hari kerjanya itu. Pertama, stabilisasi harga pangan. Kata dia, sejak memulai kerjanya pada 15 Juni 2022, pasokan barang kebutuhan pokok terjaga. Harganya pun stabil. Zul mengklaim, ini yang membuat masyarakat tenang.

Ia lalu menceritakan bisa menurunkan harga minyak goreng yang sebelumnya di kisaran Rp 16.400 per liter, kini stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter dan tersedia di 34 provinsi. Minyak goreng dengan merek Minyakita, telah tersedia di 33 provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat dengan harga sesuai HET.

Zul menceritakan, saat dilantik pada 15 Juni lalu, ia berjanji pada Presiden Jokowi akan menurunkan harga migor dalam satu bulan.

“Alhamdulillah, dalam waktu dua minggu saya bertugas, harga minyak goreng kemasan sederhana mulai turun sesuai dengan HET," kata Zul, sumringah.

Zul kembali mengklaim, bukan hanya harga minyak goreng yang turun. Sejumlah harga bahan kebutuhan pokok juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan 15 Juni 2022. Harga 10 barang kebutuhan pokok yang turun yaitu daging sapi, cabe merah besar, cabe rawit keriting, cabe rawit merah, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih.

Kedua, peningkatan perdagangan luar negeri. Kata Zul, sejak dia menjabat, kinerja perdagangan Indonesia terus surplus. Pada Agustus 2022, neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 5,76 miliar dolar AS. Sementara pada Januari-Agustus 2022 surplus Indonesia mencapai 34,92 miliar dolar AS.

Lainnya, Zul menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan ekspor migas seperti membuka akses pasar global melalui berbagai perundingan perdagangan internasional. Di antaranya melalui Penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada 1 Juli 2022, pengesahan Undang-Undang tentang Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan Pengesahan Undang-Undang tentang Perjanjian Indonesia-Korea CEPA pada 30 Agustus 2022.

Ketiga, mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan memberikan fasilitas akses pasar kepada pelaku UMKM. Kata Zul, pelaku UMKM kini dapat menjual produknya di toko modern, e-commerce, dan juga ekspor. Zul menerangkan, salah satu kunci keberhasilan ini adalah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, sehingga dapat saling mendukung dan memberikan ketenangan, ketentraman kepada masyarakat.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey yang turut hadir di acara ikut mengapresiasi capaian kerja Zul. Menurut dia, di lapangan, harga pangan, khususnya minyak goreng, sudah turun.

"Bahkan harga minyak goreng premium sudah mengalami penurunan menuju titik keseimbangan baru," kata Roy.

Ketua Umum Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) Adiwisoko Kasman turut mengapresiasi Zul yang telah mengambil langkah tegas dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng melalui program Minyakita. Dalam waktu singkat, program tersebut telah meredam gejolak harga minyak goreng di masyarakat.

Namun, pandangan berbeda disampaikan Ketum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri. Dia meminta Zul jangan berbesar hati dulu. Sebab, ujian sebenarnya baru dimulai sekarang dengan kenaikan harga BBM. Menurut dia, kenaikan harga BBM itu berpotensi membuat gejolak pangan semakin tinggi.

"Ini ujian Mendag ke depan. Bagaimana menstabilkan harga pangan setelah harga BBM naik," kara Mansuri, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Menurutnya, masyarakat sedang waswas. Dengan kenaikan harga BBM, masyarakat ketar-ketir harga barang-barang kebutuhan pokok lain ikut naik.

Mengenai kinerja Zul, dia mengakui, harga pangan memang terpantau turun. Hanya saja, keberhasilan itu bukan semata kerja Zul. Itu kerja bersama. Penurunan harga minyak goreng misalnya, adalah perjalanan panjang sehingga bisa mengetahui celah mana yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan. Begitu juga dengan telur ayam, bukan sepenuhnya kerja Zul. Penurunan harga telur itu lebih banyak kerja Badan Pangan Nasional.

"Jadi, pencapaian yang diraih hari ini bukan hanya kerja Kementerian Perdagangan, tapi kerja kolektif antara Badan Pangan Nasional dengan IKAPPI bersama Kemendag, dan beberapa pihak lain," paparnya.

Ekonom Indef, Rusli Abdullah menyampaikan hal serupa. Dia meminta Zul jangan terlalu euforia. Soalnya, masih banyak pekerjaan rumah.

"Capaian besar ini jangan sampai menutup hal-hal yang masih perlu dibenahi," kata Rusli, saat dikontak, tadi malam.

Rusli mengungkapkan, ujian akan datang sebentar lagi, yaitu saat akhir tahun dan musim hujan. Saat itu, biasanya harga pangan akan melonjak, termasuk beras dan komoditas lain. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo