Komisi II Desak Dinkes Serius Tangani TBC

SERPONG-Kasus penyakit tuberkulosis (TBC) yang masih tinggi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan tajam dari DPRD. Anggota Komisi II DPRD Tangsel, Zulfa Sungki Setiawati meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel untuk lebih fokus dan serius dalam menangani penyebaran penyakit menular tersebut.
Zulfa menyampaikan, bahwa Dinkes harus memiliki roadmap atau peta jalan yang jelas untuk menyelesaikan persoalan TBC. “Saya minta Dinkes dapat menangani permasalahan tersebut secara terstruktur. Harus ada tahapan dan target penanganan TBC,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa Komisi II DPRD akan terus memberikan dukungan penuh terhadap berbagai langkah strategis dalam menjaga kesehatan masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas kesehatan, terutama di Puskesmas dan rumah sakit agar masyarakat mendapatkan layanan pengobatan yang optimal.
“Fasilitas di setiap Puskesmas harus lengkap dan memadai. Dinkes harus mencari formula yang efektif agar masyarakat bersedia memeriksakan diri tanpa rasa takut,” jelasnya.
Tak hanya itu, Zulfa juga mendorong Dinkes untuk menggencarkan sosialisasi aktif langsung ke masyarakat, tidak hanya terbatas di tingkat wilayah. Ia menilai, pendekatan jemput bola ke rumah-rumah warga lebih efektif untuk mencegah penularan TBC secara menyeluruh.
“Sosialisasi harus menyeluruh dan melibatkan semua elemen masyarakat, bukan hanya OPD. Ini perjuangan bersama,” tegasnya.
Berdasarkan data Dinkes Tangsel, sejak Januari hingga Juni 2025 tercatat sebanyak 2.639 warga terjangkit TBC. Menyikapi tingginya angka tersebut, Dinkes meluncurkan program RW Bebas TBC, sebagai langkah konkret menekan laju penyebaran penyakit.
Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menyatakan, bahwa program ini mengajak masyarakat untuk aktif berperan dalam pencegahan dan deteksi dini TBC. Langkah ini sekaligus mendukung target nasional Indonesia Bebas TBC pada 2030.
“TBC masih menjadi penyakit menular yang harus kita perangi bersama. Di Tangsel, kami mengembangkan pendekatan kewilayahan melalui deklarasi RW Bebas TBC,” ujar Alin.
Pada tahun jni, Dinkes menargetkan 10 persen dari total 735 RW di Tangsel mendeklarasikan bebas TBC. Sementara, untuk 2030 ditargetkan 100 persen RW di kota yang mengusung motto Cerdas, Modern, dan Religius ini dapat terbebas dari penyakit menular tersebut.
“Tahun ini target 10 persen RW sudah bebas TBC. Tahun 2030, semua RW harus bisa mencapai status tersebut,” pungkasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu