Fraksi PKB DPRD Tangsel Banjir Aspirasi Soal Pendidikan & Infrastruktur

PAMULANG-Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar reses di berbagai daerah pemilihan (dapil) selama sepekan terakhir. Kegiatan ini menjadi ajang bagi para wakil rakyat dari PKB untuk menyerap langsung aspirasi dan keluhan masyarakat.
Reses kali ini diwarnai berbagai isu krusial yang mencerminkan kebutuhan masyarakat di lapangan. Mulai dari persoalan pengelolaan sampah, perbaikan infrastruktur lingkungan, hingga peningkatan kualitas pendidikan menjadi topik utama dalam dialog antara anggota dewan dan konstituennya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Tangsel, Muthmainnah menggelar reses di wilayah Pamulang. Dalam pertemuan itu, ia menyoroti persoalan serius mengenai penanganan sampah yang hingga kini belum tertangani secara optimal.
“Persoalan sampah ini tidak bisa dianggap remeh. Banyak warga mengeluhkan keterlambatan pengangkutan dan fasilitas TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang tidak memadai. Ini berdampak pada kesehatan lingkungan dan kenyamanan warga,” ujarnya, Minggu (6/7).
Menurutnya, pengelolaan sampah harus menjadi prioritas utama Pemerintah Kota Tangsel. Ia berkomitmen untuk menyuarakan persoalan ini di DPRD dan mendorong evaluasi terhadap kinerja Dinas Lingkungan Hidup.
Sementara, anggota Fraksi PKB dari Dapil Ciputat Timur, Sudiar juga menyampaikan hasil resesnya yang didominasi keluhan warga soal infrastruktur dasar. Mulai dari jalan rusak, saluran air tersumbat, hingga fasilitas umum yang kurang terawat.
“Banyak jalan lingkungan yang belum diperbaiki sejak lama. Warga meminta pemerintah lebih sigap menangani perbaikan infrastruktur, terutama di wilayah padat penduduk,” terang Sudiar.
Di Dapil Pondok Aren, anggota Fraksi PKB Rochani Amin turut menggelar reses yang menyentuh berbagai persoalan sosial di lingkungan masyarakat. Ia mencatat berbagai masukan dari warga, mulai dari masalah KTP, bantuan sosial, hingga perlunya peningkatan keamanan lingkungan.
Sedangkan, Andi Wibowo yang melakukan reses di Dapil Ciputat lebih banyak menerima keluhan di sektor pendidikan. Menurutnya, masyarakat masih menghadapi hambatan dalam mengakses beasiswa dan sering kali terbebani biaya pendidikan yang tinggi.
“Beasiswa masih belum merata. Banyak keluarga dari golongan tidak mampu yang tidak tahu cara mengaksesnya. Pemerintah harus membuka informasi seluas-luasnya dan mempermudah proses pengajuan,” kata Andi.
Isu pendidikan juga menyentuh kebutuhan akan fasilitas belajar yang layak, termasuk ketersediaan ruang kelas yang memadai dan tenaga pengajar yang kompeten di sekolah-sekolah negeri.
Di wilayah Serpong-Setu, anggota Fraksi PKB M Soleh juga mendapat keluhan serupa soal infrastruktur. Warga mengeluhkan jalan lingkungan yang berlubang dan saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal, terutama saat musim hujan tiba.
“Drainase yang tidak berfungsi membuat genangan air muncul di mana-mana. Ini bisa menimbulkan masalah kesehatan dan mengganggu aktivitas warga,” jelas Soleh.
Soleh menegaskan, bahwa seluruh masukan dan aspirasi yang diterima selama masa reses akan dibawa ke rapat-rapat pembahasan anggaran dan program kerja di DPRD. Mereka juga akan melakukan koordinasi langsung dengan dinas terkait agar masalah-masalah tersebut dapat ditindaklanjuti.
“Reses ini bukan sekadar formalitas, tapi momentum penting untuk menjembatani suara rakyat ke pengambil kebijakan. Kami akan kawal semua masukan masyarakat agar bisa diwujudkan dalam program kerja konkret,” pungkasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu