TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Menteri PPPA Dan Istri Wapres Main Congklak

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 21 Juli 2025 | 10:22 WIB
Istri Wapres Silvi Gibran saat melakukan kegiatan pada momen Car Free Day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/7/2025). Foto : Ist
Istri Wapres Silvi Gibran saat melakukan kegiatan pada momen Car Free Day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/7/2025). Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi dan Istri Wakil Presiden (Wapres) Selvi Gibran Rakabuming bermain congklak saat memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Harapannya, permainan tradisional itu digemari anak-anak sehingga mengurangi bermain gadget.

 

Kegiatan itu dilakukan pada momen Car Free Day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/7/2025).

 

Momentum ini dimanfaatkan untuk mengajak para orangtua menghidupkan kembali permainan tradisional.

 

Menteri Arifatul mengatakan, peringatan tahun ini digelar secara desentralistik di seluruh sekolah di Indonesia, agar lebih banyak anak dapat terlibat langsung tanpa harus datang ke satu lokasi pusat.

 

Puncak peringatan Hari Anak Nasional akan digelar serentak pada 23 Juli 2025 di seluruh sekolah di Indonesia,” kata Arifah dalam sambutannya.

 

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu mengungkapkan, tema tahun ini adalah, Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045 dan tagline Anak Indonesia, Kita Bersaudara.

 

“Kegiatan CFD ini menjadi ruang inklusif yang menghadirkan 1.099 anak dari 82 satuan pendidikan,” ujar Arifah.

 

Alumni Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu menyampaikan lima kegiatan utama yang diusung dalam perayaan HAN 2025. Yaitu, senam anak hebat, permainan tradisional, kesenian daerah, dongeng pahlawan lokal, dan pemeriksaan kesehatan gratis.

 

Kegiatan tersebut dirancang untuk membangun kebersamaan, menumbuhkan cinta budaya, serta menjauhkan anak dari ketergantungan terhadap gadget.

 

“Pendekatan ini diambil sebagai respons atas meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak yang banyak dipicu pola asuh tidak tepat, penyalahgunaan gadget, dan minimnya interaksi sosial,” paparnya.

 

Istri dari Budayawan NU, Ngatawi Al-Zastrow itu berharap, HAN tahun ini membawa dampak nyata dalam kehidupan anak-anak sehari-hari tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya lokal. “CFD bukan hanya ajang rekreasi, tetapi juga sebagai simbol kebebasan anak untuk bermain, berekspresi, dan tumbuh dalam suasana gembira,” ucap Arifah.

 

Kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mengenalkan kembali berbagai permainan tradisional kepada generasi Z dan Alpha. Permainan seperti congklak, gangsing, damdaman, galasin, hingga lompat tali karet diperagakan anak-anak sebagai alternatif hiburan sehat yang mengurangi ketergantungan pada gadget.

 

Perempuan kelahiran Bangkalan, Madura itu menyerukan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam perlindungan anak. Dia mengingatkan tanggung jawab melindungi anak tidak hanya milik negara, tetapi juga tanggung jawab orangtua, guru, komunitas, dan masyarakat luas.

 

Momentum ini penting untuk memperkuat komitmen seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan ramah bagi anak-anak. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung suksesnya HAN 2025,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Pembina Solidaritas Perempuan untuk Indonesia Kabinet Merah Putih (SERUNI KMP), Selvi Gibran Rakabuming yang turut hadir mengingatkan, pentingnya perayaan HAN tidak hanya terpusat di satu kota. Tetapi dapat dirayakan secara merata di seluruh Indonesia.

 

Dia menyambut baik tagline "Anak Indonesia, Kita Bersaudara" dan mengajak semua pihak merayakan semangat kebersamaan ini di setiap sekolah dan daerah. Supaya anak-anak dari berbagai wilayah merasakan makna perayaan ini secara langsung.

 

Mari kita hidupkan kembali permainan tradisional yang sarat akan nilai-nilai kebersamaan dan kreativitas. Permainan tradisional seperti bola bekel, petak umpet, dan gobak sodor sebagai bagian dari kekayaan budaya yang mulai dilupakan generasi muda,” katanya.

 

Menantu Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo itu mengatakan, permainan tradisional bukan hanya hiburan, tapi juga membentuk karakter anak-anak Indonesia. “Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi momentum untuk mengenalkan kembali budaya lokal kepada anak-anak sejak dini,” ujar Selvi.

 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA, Selvi Gibran Rakabuming, dan Istri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Tri Suwasti turut bermain berbagai permainan tradisional bersama anak-anak. Seperti ular naga, gangsing, tapak gunung, congklak, catur, damdaman, balap jajar, damdas, galasin, dampu/demorak, lompat tali karet, hingga tapak gunung.

 

Acara ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu'ti.

 

Kemudian Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, Ketua Seruni Kabinet Merah Putih Tri Tito Karnavian, dan sejumlah anggota Seruni Kabinet Merah Putih, di antaranya Annisa Pohan, Katharine Grace Fadli Zon dan lainnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit