Kebakaran Di Bukit Duri Diduga Karena Korsleting Listrik

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengunjungi lokasi kebakaran di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2025).
Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik ini menghanguskan tiga bangunan, dan empat korban jiwa, serta menyebabkan puluhan warga kehilangan tempat tinggal.
Kebakaran besar terjadi di kawasan padat penduduk Bukit Duri dan menyebabkan tiga bangunan, termasuk satu rumah kos, ludes terbakar.
Dari informasi yang kami terima, bangunan yang terbakar sebanyak 3 bangunan, di mana satu di antaranya merupakan tempat kos. Api diperkirakan berasal dari percikan api akibat korsleting listrik di sebuah kamar kos yang kosong,” ujar Rano Karno.
Kebakaran ini merenggut empat nyawa dan menyebabkan dua warga lainnya luka-luka. Korban jiwa terdiri dari dua balita dan dua anak usia sekolah dasar.
Dua korban jiwa di antaranya adalah anak balita dan dua lainnya merupakan siswa sekolah dasar. Korban jiwa insyaAllah telah diidentifikasi di Rumah Sakit Polri dan insyaAllah hari ini akan segera dimakamkan,” katanya.
Sebanyak 25 korban selamat kini ditampung di tenda darurat yang telah disiapkan pemerintah.
“Korban selamat sebanyak 25 orang dan saat ini diungsikan di tenda di belakang ini. Kita menyediakan semua sarana yang kami anggap cukup untuk mendukung kelanjutan kehidupan di sekitar ini,” kata Rano.
Rano menyampaikan pentingnya edukasi dan pemeriksaan instalasi listrik secara berkala sebagai bagian dari langkah pencegahan kebakaran serupa.
Sejalan dengan program quick win, kami juga akan mengoptimalkan gerakan kepemilikan APAR di setiap RT dan warga di Jakarta serta monitoring berkala instalasi listrik di kontrakan, rumah kos, dan tempat usaha,” tegas Rano.
Dia menyoroti sebagian besar kebakaran disebabkan oleh kelalaian dalam penggunaan alat listrik.
“Karena pada dasarnya hampir 90 persen kebakaran yang terjadi di Jakarta ini diakibatkan dari korsleting listrik dan hampir rata-rata karena kelalaian kita. Yaitu banyak listrik itu, stop kontak digunakan untuk mencas sekian banyak barang dan lupa mencabutnya dan itu mengakibatkan terjadi kepanasan dan terjadi gesekan,” jelasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 21 jam yang lalu