TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

MotoGP, Quartararo Kembali Kritik Mesin Yamaha

Reporter: Farhan
Editor: AY
Jumat, 08 Agustus 2025 | 06:42 WIB
Pembalap Tim Yamaha Fabio Quartararo. Foto : Ist
Pembalap Tim Yamaha Fabio Quartararo. Foto : Ist

CEKO - Fabio Quartararo kembali melayangkan kritik kepada Yamaha setelah gagal naik podium dalam balapan MotoGP Republik Ceko. Menurut pembalap asal Prancis itu, mesin motornya sudah ketinggalan zaman alias jadul.

 

Kondisi itu, diyakini Quartararo sebagai penyebab dirinya sulit bersaing di grup depan, meski start dari posisi ketiga.

 

Sepanjang musim 2025, Quar­tararo menjadi salah satu pembal­ap tercepat dalam sesi kualifikasi. Ia meraih pole position di Jerez, Le Mans, Silverstone, dan Assen.

 

Namun, keunggulan satu lap ini tak mampu dipertahankan saat balapan. Hingga saat ini, hanya podium kedua di GP Spa­nyol yang mampu diraih juara dunia MotoGP 2021 itu.

 

Brno, Quartararo kembali menunjukkan kecepatan dalam kualifikasi, namun hanya finis di posisi keenam saat balapan. Ia tertinggal 11 detik dari pemenang lomba, disalip oleh dua Ducati, dua Aprilia, dan satu KTM.

 

Ia bahkan berpotensi finis ketujuh andai Enea Bastianini ti­dak terjatuh. “Masalahnya jelas: mesin kami kalah dari rival,” ujar Quartararo seperti dikutip ESPN, kemarin.

 

Menurutnya, meski tiap pabri­kan memiliki sasis berbeda, Ducati, KTM, dan Aprilia sama-sama mengandalkan konfigurasi mesin V4.

 

Sementara, Yamaha masih me­makai mesin inline-four, yang dinilai kurang bertenaga saat bersaing dalam kelompok besar.

 

Baru pada tahun lalu, Yamaha mengembangkan mesin V4 untuk balapan. Uji coba awal dilakukan test rider Augusto Fer­nandez dan Andrea Dovizioso.

 

Namun, debut mesin baru ini ditunda hingga 2026. Quartararo mendesak pabrikan asal Iwata, Jepang itu untuk mempercepat pengembangan mesin ini.

 

“Keluar tikungan kami cukup baik, tapi saat pengereman dan memasuki tikungan, grip kami lemah. Itu sangat merugikan,” keluhnya.

 

Kontrak Quartararo dengan Yamaha telah diperpanjang hingga akhir 2026. Namun ia mulai kehilangan kesabaran.

 

Quartararo merasa telah me­nyia-nyiakan masa emas karier karena minimnya kemajuan motor.

 

“Start dari depan tidak cukup. Saya bisa cepat saat sendiri, tapi kehilangan banyak hal saat di grup: grip, tenaga, aerodinami­ka. Semuanya turun,” katanya.

 

Meski begitu, ia masih meny­impan harapan. “Kami bekerja keras memperbaiki masalah ini,” ujarnya singkat.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit