TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

2 Hotel Di Bali Milik BUMN Diakui Dunia

Reporter & Editor : AY
Senin, 11 Agustus 2025 | 11:17 WIB
Hotel The Meru Sanur, Bali. Foto : Ist
Hotel The Meru Sanur, Bali. Foto : Ist

BALI -  Dua hotel yang dikelola Bank Usaha Milik Negara (BUMN) InJourney Hospitality, yakni The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel The Heritage Collection, sukses meraih pengakuan global. Hal ini diharapkan mampu membuat Bali, sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang nggak kaleng-kaleng.

 

The Meru Sanur sukses ma­suk Hall of Fame: The 100 Best Hotels in the World, sekaligus menyandang predikat Bali’s Best Hotels & Resorts versi Savour BlackBookAsia Unadulterated List 2025. Sedangkan, Bali Beach Hotel The Heritage Collection juga meraih gelar Bali’s Best Hotels & Resorts.

 

Kedua properti ini berdiri di jantung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur (Bali). Yakni KEK kesehatan per­tama di Indonesia, yang mengu­sung konsep pariwisata berbasis alam dan menonjolkan panorama Pantai Sanur yang memikat.

 

“KEK Sanur akan menjadi salah satu pusat kesehatan dan pariwisata unggulan dengan standar internasional,” kata Di­rektur Utama InJourney Maya Watono dalam keterangan res­minya, Minggu (10/8/2025).

 

InJourney Hospitality, yang merupakan anak usaha PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney ini menegaskan, pengakuan terhadap The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel diharapkan akan membuat KEK Sanur semakin dikenal wisa­tawan internasional. Serta menguatkan posisinya sebagai first international health and well­ness destination di Indonesia.

 

“Pada akhirnya memberikan dampak ekonomi yang luas kepada masyarakat,” ucapnya.

 

Sebagai informasi, Savour BlackBookAsia Unadulter­ated List 2025 merupakan daftar kurasi tahunan bergengsi yang merangkum hotel, resor, restoran dan destinasi terbaik dunia.

 

Tim editorialnya menilai dari kualitas layanan, pengalaman tamu, konsistensi standar interna­sional pada fasilitas, desain, gas­tronomi, hingga keunikan konsep.

 

Masuk ke dalam daftar ini berarti properti tersebut menjadi salah satu yang paling direkomendasikan bagi wisatawan premium global.

 

Penghargaan internasional ini menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi The Sanur se­bagai destinasi kesehatan dan pari­wisata kelas dunia,” ujar Maya.

 

Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat mengatakan, The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel menjadi etalase yang menampilkan kera­mahtamahan dan kemewahan berstandar internasional, dengan warisan budaya Indonesia.

 

The Meru Sanur yang terletak di tepi Pantai Sanur, mengusung konsep wellness resort dengan sentuhan budaya Bali yang berpi­jak pada filosofi Tri Hita Karana.

 

Perpaduan ketenangan elegan, kemewahan dan keindahan alam menciptakan harmoni sempurna yang memberikan pengalaman menginap berkesan, sekaligus bermakna,” katanya.

 

Sementara, Bali Beach Hotel The Heritage Collection merupakan ikon legendaris sejak era emas pariwisata 1960-an. Hotel ini me­madukan nuansa nostalgia dengan sentuhan kemewahan modern.

 

Menurut Christine, kedua properti ini membawa visi yang sama, menghadirkan kemewahan berstandar internasional, sembari melestarikan warisan budaya Indonesia.

 

Pengakuan internasional ini menjadi penghormatan bagi selu­ruh tim yang bekerja dengan de­dikasi tinggi demi menciptakan pengalaman yang tak hanya berkesan, tetapi juga membekas di hati para tamu,” ucapnya.

 

Terpisah, pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, sektor perhotelan yang dikelola BUMN sangat layak dipertahankan dan terus dikembangkan.

 

“Setidaknya melalui pengakuan global tersebut, membukti­kan hotel kelolaan BUMN layak diperhitungkan dan bersaing dengan hotel milik swasta. Ini men­jadi daya jual bagi hotel BUMN,” kata Toto kepada Rakyat Merde­ka, Minggu (10/8/2025).

 

Toto melihat, BUMN sektor perhotelan masih bisa berkem­bang dalam ekosistem di bawah naungan InJourney.

 

“Dengan demikian, produk holding itu bisa dijual secara bun­dling, sehingga menghasilkan har­ga yang lebih kompetitif,” ujarnya.

 

Apalagi keberadaan BUMN sebagai pengelola hotel adalah pembuka jalan, karena relatif belum ada operator bisnis di sektor tersebut.

 

Menurut Toto, setiap negara memiliki prioritas dalam mengelola produk atau jasa mereka, demi kepentingan publik, yang tentunya diharapkan bisa mendukung kondisi kesehatan perusahaan agar berjalan baik.

 

“Saya rasa, pemerataan kesempatan bagi industri nasional khu­susnya di sektor perhotelan ini bisa terus tumbuh,” tutur Toto.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit