Korban Meninggal 127 Luka-luka 180
Ini Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi
JAWA TIMUR - Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam berujung kerusuhan.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan 127 orang, 180 terluka dan 13 mobil polisi dibakar massa dalam peristiwa ini.
Dalam keterangan persnya, Nico menjelaskan kronologi kerusuhan yang terjadi usai tim Singo Edan kalah saat menjamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di pentas Liga 1 Indonesia.
Peristiwa bermula pada pukul 21.58 WIB. Setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya masuk ke dalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh suporter Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral dan lain lain.
Sekira Pukul 22.00 WIB, saat pemain dan official pemain Arema FC berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC.
"Oleh petugas keamanan dilindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain," kata Nico dalam keterangan tertulisnya.
Selanjutny,a suporter Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan. Oknum suporter, lanjut Nico, semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali, tapi, tidak dihiraukan.
"Aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter aremania yang menyerang tersebut. Kemudian Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion."
Sekira pukul 22.30 WIB, saat rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, suporter Aremania menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar Atadion Kanjuruhan.
Oknum suporter melempari kendaraan rombongan dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain. Suporter juga juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob dan 2 unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.
"Selanjutnya aremania yg mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata. Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yg dilalui," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut banyak suporter Aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka. Suporter aremania yang mengalami luka luka dan sesak nafas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan.
Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung.
"Selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit di wilayah Kepanjen antara lain RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lain dengan menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya," ungkapnya. (rm.id)
Nasional | 16 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 15 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu