TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pemerintah Gercep Aliri Listrik Di 10.068 Dusun

Reporter & Editor : AY
Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:03 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Sektor industri pengolahan kembali menunjukkan tajinya. Pada triwulan II-2025, sektor ini mencatat pertumbuhan impresif sebesar 5,68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melampaui laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen.

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil La­hadalia bergerak cepat (gercep) mengaliri listrik untuk 10.068 dusun. Anggarannya pun siap dikucurkan.

 

Pemerintah menargetkan dusun-dusun di Indonesia ter­aliri listrik pada periode pertama kepemimpinan Prabowo.

 

“Totalnya sekitar 10.068 titik yang harus kita aliri listrik,” kata Bahlil, dikutip di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

 

Dia mengatakan, laporan mengenai target tersebut sudah disampaikan kepada Presiden dan dibahas bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

 

Dananya juga sudah diupayakan oleh Menkeu. Target swasembada energi, khususnya bi­dang listrik, bisa kita wujudkan di periode Bapak Presiden Prabo­wo dan Mas Gibran,” yakinnya.

 

Bahlil mengungkapkan pengalaman pribadinya tumbuh di desa tanpa listrik, dan baru terang saat dia duduk di bangku SMP.

 

“Ini salah satu program yang akan kami lakukan, saya akan push apapun yang terjadi. Makanya saya keliling kampung. Jadi, ESDM tidak hanya mengu­rus yang gede-gede, yang kecil-kecil juga kami urus,” jelasnya.

 

Kementerian ESDM men­catat, konsumsi listrik per kapita nasional per Juni 2025 tumbuh 2,62 persen menjadi 1.448 kilo­Watt-hour (kWh) atau 98,9 persen dari target tahun ini sebesar 1.464 kWh.

 

“Ini menjadi salah satu indi­kator pertumbuhan ekonomi. Karena konsumsi mencerminkan aktivitas masyarakat dan industri,” tutur Bahlil.

 

Tren konsumsi listrik per kapita terus meningkat sejak 2021. Pada tahun tersebut tercatat 1.123 kWh, naik menjadi 1.173 kWh pada 2022. Lalu naik 1.337 kWh pada 2023 dan 1.411 kWh pada 2024.

 

Sejalan dengan itu, kapasitas terpasang pembangkit listrik hingga semester I-2025 mencapai 105 gigawatt (GW), bertambah 4,4 GW dibandingkan akhir 2024.

 

“Seluruh proyek pembangkit yang ditambahkan tahun ini sudah COD (Commercial Operation Date). Ini sejalan dengan kenaikan konsumsi yang terus terjadi dari tahun ke tahun,” jelas mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Pena­naman Modal (BKPM) itu.

 

Menurutnya, target percepatan elektrifikasi desa akan dicapai dalam waktu kurang dari empat tahun. “Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan sampaikan listrik ke setiap desa di seluruh Indonesia. Target saya dalam empat tahun semua desa di Indonesia harus mendapat listrik,” ujarnya.

 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, program Listrik Desa disusun untuk periode 2025–2029, dengan pemetaan hingga tingkat dusun dan klaster perumahan.

 

Targetnya, 10.068 dusun, 783.451 pelanggan, dengan kapasitas total 394.157 kW/kWp.

 

“Ini sangat penting, karena sudah hampir 80 tahun Indonesia merdeka, masih ada saudara kita yang belum menikmati listrik,” kata Jisman.

 

Menurut Jisman, estimasi ang­garan program ini mencapai Rp 50 triliun. Termasuk subsidi lis­trik bagi masyarakat di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit