TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Permintaan Dunia Melonjak Stok Emas Cukup

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 08:38 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memiliki cadangan emas yang cukup untuk memenuhi permintaan nasabah, meski saat ini investasi barang berharga itu sedang melonjak di dunia. Sebagai bank bulion (Bullion Bank), BSI mengaku sudah menetapkan target persediaan emas harian.

 

Persediaan emas dunia mu­lai menipis secara global akibat melonjaknya permintaan.

 

Persediaan cadangan emas BSI maksimal 50 kilogram (kg) per hari. Secara harian, BSI menyiapkan 15-20 kg cadangan emas.

 

Meski begitu, Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, BSI telah menyiapkan persediaan emas yang cukup untuk memenuhi permintaan nasabah.

 

“Stoknya kami maintain. Me­mang tidak terlalu banyak, yang penting begitu nasabah pesan, kami punya,” kata Anton saat ditemui Tangselpos.id, Rabu (13/8/2025).

 

Terkait stok, pihaknya telah meminta bagian treasury di BSI, untuk mengatur alur cadangan emas agar tidak menimbulkan market risk.

 

Anton membeberkan, BSI me­miliki beberapa mitra pemasok emas untuk menjaga kecukupan cadangan emas. Mulai dari PT Antam Tbk hingga beberapa sup­plier lain, yang juga me-maintain kebutuhan penjualan atau bisnis emas BSI.

 

Sementara, Senior Vice Presi­dent (SVP) Corporate Secretary & Communication BSI Wisnu Sunan­dar menyebut, transaksi pembelian emas di BSI sepanjang periode kuartal II-2025 melonjak 441 persen secara year on year (yoy).

 

“Seiring transaksi pembelian emas yang melonjak tersebut, saat ini emas batangan sangat diminati oleh masyarakat. Karena sifatnya yang safe haven dan wealth pro­tector,” kata Wisnu.

 

Wisnu mengatakan, dengan pertumbuhan yang signifikan tersebut, total gramasi pem­belian emas di BSI mencapai 693 kg, dengan total transaksi mencapai 238 ribu kali.

 

Potensi bank bulion ini sangat besar, sekarang tinggal bagaimana demand perlu ditingkatkan,” jelasnya.

 

Apalagi emas mendukung daya tahan moneter dan fiskal sebuah negara, sekaligus wealth protector untuk masyarakat.

 

Menurut Wisnu, BSI fokus memperkuat inklusi bank emas agar masyarakat mudah mendapatkan logam mulia secara fisik maupun digital.

 

Menyoal ini, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibra­him Assuaibi mengatakan, bagi Indonesia, keberadaan bank bulion semakin meningkatkan kontribusi masyarakat dalam peningkatan investasi emas.

 

Namun, warning-nya, penipisan cadangan emas dunia adalah kon­sekuensi logis dari tren permintaan global yang meningkat pesat.

 

Fenomena ini mencerminkan dinamika pasar dan kondisi eko­nomi global yang kompleks, yang menuntut pengelolaan strategis cadangan emas. Serta inovasi dalam investasi dan produksi emas.

 

Khususnya untuk menjaga stabilitas pasar dan keberlanjutan sumber daya,” jelas Ibrahim ke­pada Tangselpod.id, kemarin.

 

Sementara, tambah Ibrahim, dampak keberadaan bank bulion terhadap cadangan emas baru akan terasa dalam tiga tahun mendatang.

 

Hal ini termasuk target cadangan emas batangan Indonesia, yang diharapkan mencapai 400 ton dalam lima tahun ke depan.

 

Ibrahim menjelaskan, bahwa pasar emas sangat bergantung pada konsumsi masyarakat kelas menengah.

 

Namun, kelas menengah di Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan akibat banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kenaikan biaya hidup.

 

Kemungkinan kenaikan cadangan emas Indonesia baru akan terlihat dalam tiga tahun untuk jangka menengah.

 

Karena itu tadi, pendorong pembelian logam mulia itu kebanyakan kelas menengah,” katanya.

 

Untuk itu, lanjut Ibrahim, kondisi ekonomi kelas menengah sangat penting untuk kinerja pasar emas, termasuk bank bu­lion. Ketika konsumsi kelas menengah menurun, permintaan emas juga akan ikut melemah.

 

Bentuk IBMA

Agar mendorong industri bulion Indonesia tumbuh lebih tinggi, BSI dan beberapa insti­tusi terkait industri emas mendo­rong lahirnya Indonesia Bullion Market Association (IBMA).

 

Anton mengungkapkan, salah satu fungsi IBMA adalah men­jadi wadah koordinasi antara pelaku industri emas dari hulu hingga hilir, sebagai tindak lanjut penyelenggaraan kegiatan usaha bulion.

 

IBMA berperan dalam mene­tapkan standardisasi industri emas, termasuk di sektor industri keuangan,” ucapnya dalam Seminar Bullion Business bertajuk ‘Bersatu Berdaulat Menuju Indonesia Emas’ di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

 

Standardisasi ini mencakup proses produksi dan perdagangan yang dijalankan oleh para pelaku industri emas.

 

Selain itu, IBMA juga memi­liki peran penting sebagai mitra Pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait industri emas.

 

IBMA tidak berada di bawah Pemerintah, karena mengacu kepada best practice interna­tional di Singapura dan London.

 

Mengingat, sejatinya lemba­ga ini merupakan asosiasi yang mewakili pasar,” tegas Anton.

 

Dia menjelaskan, IBMA diini­siasi oleh institusi terkait emas. Yang diharapkan, imbuh Anton, setelah IBMA terbentuk, pelaku industri emas lainnya juga dapat bergabung sebagai anggota.

 

Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ferry Irawan menyatakan dukungannya untuk pembentukan IBMA.

 

“Karena rentang pelaku in­dustri bulion sangat beragam, sehingga membutuhkan satu wadah untuk menyatukan dan mensinergikan perspektif terkait industri bulion,” tukasnya.

Komentar:
DLH
Damkar
Perkim
Lebak
ePaper Edisi 15 Agustus 2025
Berita Populer
01
Bupati Dewi Masih Bungkam

Pos Banten | 1 hari yang lalu

03
Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia Pagi Tadi

Selebritis | 1 hari yang lalu

04
Refleksi Kepemimpinan Pati yang Antipati

Opini | 1 hari yang lalu

07
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit