Dinas Kesehatan Temukan 3.180 Warga Pandeglang Terjangkit TBC

PANDEGLANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, mencatat medio Januari-September 2025 terdapat 3.180 orang terjangkit Tuberkulosis (TBC). Dari jumlah tersebut sekitar 96 persen atau 3.052 pasien dinyatakan berhasil menjalani pengobatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pandeglang, Dian Handayani menyatakan, capaian tersebut merupakan hasil penguatan pelayanan puskesmas serta program penemuan kasus aktif (active case finding). “Kami terus berupaya melakukan deteksi dini, termasuk skrining di masyarakat, agar pasien segera mendapat pengobatan,” kata Dian Handayani, Rabu (10/9/2025).
Meski angka keberhasilan pengobatan cukup tinggi, Dian menegaskan, TBC masih menjadi ancaman kesehatan serius. Pasien yang tidak menuntaskan pengobatan berpotensi menularkan penyakit kepada orang lain.
Hingga September, temuan terduga TBC di Pandeglang mencapai 22.620 kasus atau 78 persen dari target 29.000. Adapun kasus TBC sensitif obat mencapai 3.180 atau 53 persen dari target 6.000 kasus sepanjang 2025.
Dian menekankan, pencegahan tidak hanya bergantung pada tenaga kesehatan, melainkan juga partisipasi masyarakat. “Menjaga kebersihan lingkungan, memakai masker saat batuk, dan mendukung pasien agar konsisten minum obat hingga tuntas sangat penting,” katanya.
Dijelaskannya, penularan TBC umumnya terjadi melalui percikan ludah penderita kepada orang dengan imunitas lemah. Karena itu, pihaknya memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, melatih kader desa, serta menggelar sosialisasi terkait Terapi Pencegahan TBC (TPT). “Minimal satu desa satu kader. Kami juga menyiapkan logistik, alat, dan bahan untuk memfasilitasi masyarakat,” ujarnya.
Dinkes Pandeglang mengimbau warga segera memeriksakan diri jika mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan drastis, atau keringat malam tanpa sebab jelas. “Pemeriksaan dahak di fasilitas kesehatan pemerintah gratis. Apalagi saat ini ada program Cek Kesehatan Gratis (CKG),” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eniyati mengatakan, CKG sudah dimulai sejak awal tahun, terdapat berbagai bentuk kegiatan CKG yang dilaksanakan, yakni CKG untuk dewasa, CKG hari ulang tahun, CKG khusus balita dan ibu hamil dan CKG anak sekolah. “CKG anak 0-18 tahun. CKG anak sekolah yang dimulai dari usia 7-17 tahun. CKG ini serentak di seluruh kecamatan,” katanya.
Dia menegaskan, CKG yang dilakukan diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini faktor penyakit yang terjadi pada masyarakat. “Tentunya kami sebagai tenaga kesehatan bisa mengantisipasi lebih dini. Hasil CKG ini sebagai dasar kerja kami untuk mendapatkan riwayat kesehatan untuk ditindaklanjuti," pungkasnya.
Pengecekan yang dilakukan dijelaskan Kadinkes antara lain tensi darah, berat badan, tinggi badan, pemeriksaan HB anemia, hepatitis, malaria, kesehatan indera, diabetes, penjaringan TBC, serta kesehatan jiwa untuk anak sekolah. “Hasil dari pengecekan ini, nantinya akan dikonseling, disesuaikan dengan riwayat kesehatan masing-masing,” tandasnya.(*)
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu