TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Meledak Dahsyat Di Pamulang

Regulator Gas Rusak, Jangan Dianggap Sepele

Reporter & Editor : AY
Minggu, 14 September 2025 | 08:21 WIB
Salah satu rumah terdampak ledakan di Pamulang. Foto : Ist
Salah satu rumah terdampak ledakan di Pamulang. Foto : Ist

PAMULANG - Masyarakat diimbau belajar dari insiden gas elpiji meledak dahsyat di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Jangan anggap sepele regulator gas rusak. Segera perbaiki dengan melibatkan teknisi.

 

Pagi itu, Jumat (12/9/2025), Za­karia baru saja hendak membuka warung kecilnya di depan SMP Dharma Karya Universitas Terbuka (DKUT), Jalan Talas 3, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Se­latan, Banten.

 

Tiba-tiba, warung yang juga rumahnya itu bergetar. Jantung Zakaria berdegup kencang. Lelaki berusia sekitar 60 tahun ini, mengira terjadi gempa.

 

Zakaria buru-buru keluar, menengok ke kanan, menoleh ke kiri jalan yang tak begitu jauh dari perbatasan Tangerang Selatan dengan Jakarta Selatan ini. Dekat Lapangan Terbang Pondok Cabe. Tempat Pusat Penerbang TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan Polisi Udara berkantor.

 

Ketika celingak-celinguk itu, ia melihat sejumlah tetangganya bergegas melangkah ke arah gang (jalan) kecil di dekat warungnya. Gang yang hanya bisa dilalui orang, motor dan gerobak.

 

Zakaria melangkah tergesa, tubuhnya seperti ditarik rasa penasaran. Di gang itu, pandangan­nya tertumbuk pada sejumlah rumah yang rusak. Puing berser­akan. Terdengar suara orang ke­sakitan dari dalam rumah-rumah itu. Sejenak Zakaria terpaku, napasnya memburu.

 

Singkat cerita, akhirnya Zakaria menyadari, ledakan keras baru saja terjadi. Tujuh tetangga Zakaria terluka. Tiga di antaranya harus dirawat intensif di rumah sakit terdekat. Delapan rumah rusak.

 

Ya, seperti keterangan semen­tara Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang pada pagi hari, setelah ledakan itu terjadi. “Ternyata bukan gempa,” ucap Zakaria.

 

Zakaria menyampaikan cerita ini, saat ngobrol dengan Rak­yat Merdeka di warung kopin­ya. Warung yang pada siang menjelang sore itu, dipenuhi polisi dan tentara berseragam lengkap, dan seorang pria tidak berseragam yang memangku senjata laras panjang.

 

Lantas, apa yang menyebab­kan ledakan di rumah tetangga Zakaria? Siang menjelang sore itu, Rakyat Merdeka menerima rilis. Rilis ini beredar di kalangan wartawan yang biasa ngepos di Markas Polda Metro Jaya.

 

Rilis ini memaparkan, tim Gegana Satuan Brimob Polda Metro Jaya sudah tiba di lokasi kejadian sebelum siang. Dip­impin Kompol Nofriansyah, satu unit penjinak bom (Jibom) bergerak sejak pagi dari Mako Detasemen Gegana.

 

Begitu tiba di lokasi, mereka segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menyisir puing-puing di rumah-rumah yang rusak itu.

 

Berdasarkan olah TKP, penye­bab ledakan terungkap: akumulasi gas dalam ruangan tertutup, terpicu percikan api. Regulator gas dite­mukan rusak, dililit isolasi hitam. Tabung gas 12 kilogram kosong, tapi tuas kompor masih dalam posisi ON. Tidak ada residu bahan peledak. Berita acara olah TKP ini, telah diserahkan ke Polres Tangerang Selatan.

 

Melalui rilis itu, Dansat Bri­mob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto berpesan kepada masyarakat agar lebih waspada. Supaya, kejadian serupa tidak terulang. “Pastikan instalasi aman. Jangan memperbaiki sendiri jika regulator atau tabung bermasalah. Segera hubungi teknisi,” sarannya, berdasarkan hasil olah TKP.

 

Di TKP, petugas PLN sempat memadamkan listrik di sekitar lokasi, berdasarkan permintaan polisi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Gang kecil itu dipasangi police line. Radius 10 meter disterilkan. Warga diminta mengungsi ke kantor RW dan Ke­lurahan.

Skuad AC Mulan. Foto : Ist
Pos Sebelumnya:
Liga Italia
Komentar:
Berita Terkini
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit