TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Lift Belum Selesai Diperbaiki Pasca Dibakar Perusuh

Lansia Dan Disabilitas Kesulitan Masuk Halte

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 15 September 2025 | 10:30 WIB
Halte TransJakarta Jaga Jakarta di Kawasan Senin. Foto : Ist
Halte TransJakarta Jaga Jakarta di Kawasan Senin. Foto : Ist

JAKARTA - Halte Jaga Jakarta di kawasan Senen, Jakarta Pusat, sudah beroperasi kembali pasca kerusuhan akhir Agustus 2025. Namun, belum semua fasilitas pulih. Salah satunya, fasilitas lift, sehingga penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) kesulitan masuk halte.

 

Cat dinding dan kaca halte su­dah baru, lantainya bersih, dan bekas gosong akibat amukan massa tak lagi terlihat. Pada Jumat (13/9/2025), penumpang bus Transjakarta sudah wara-wiri seperti biasa. Dari luar, halte ini tampak normal.

 

Namun, lift belum bisa digu­nakan. Lift halte masih dalam proses perbaikan setelah rusak parah akibat dibakar massa. Panel terbakar, kabel putus, hingga komponen mekanikal dan elektrikal hancur.

 

Seorang nenek berkerudung abu-abu, berhenti di depan lift yang rusak itu. Dengan suara lirih, ia melontarkan protes. Pro­tes untuk para perusuh. “Kenapa fasilitas ini dirusak? Kami, orang­tua, jadi susah naik bus,” ujarnya, sambil menggenggam tongkat.

 

Jeritan lansia itu menjadi gambaran, betapa fasilitas pub­lik yang rusak, bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi juga berdampak langsung pada ke­hidupan warga yang rentan.

 

Bagi penumpang muda yang bukan penyandang disabilitas, menapaki tangga halte bukan masalah. Tapi bagi penyandang disabilitas, pengguna kursi roda, dan lansia, lift adalah kebutuhan yang amat vital.

 

Karena itu, sang nenek ber­terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memperbaiki halte Transjakarta. Termasuk memperbaiki lift-nya.

 

Singkat cerita, sang nenek akhirnya terpaksa menapaki tangga halte, pelan-pelan, dibantu seorang pemuda. Dalam setiap langkah tertatih, sayup-sayup terdengar doa sang nenek, semoga lift halte bisa segera berfungsi kembali.

 

Gubernur DKI Jakarta Pra­mono Anung sudah meninjau halte ini pada Senin (8/9/2025). Dengan seragam cokelat Pem­prov DKI, ia menatap serius kondisi lift yang rusak.

 

“Saya ingin mengucapkan secara khusus terima kasih ke­pada Kementerian PU atas arahan Bapak Presiden Prabowo, untuk memperbaiki halte dan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) di Senen maupun di Polda Metro Jaya,” tutur Pram.

 

Menurut Pram, tanggung jawab perbaikan halte Transja­karta dibagi dua. Pemprov DKI memperbaiki haltenya. Halte kini sudah berfungsi.

 

Sedangkan Kementerian Pe­kerjaan Umum memperbaiki JPO dan lift. “Mereka akan memulai mengerjakan ini. Mu­dah-mudahan selesai bulan Desember,” harap Pram.

 

Kerja sama Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI itu, merupakan bagian dari pemulihan layanan transportasi umum yang sempat terganggu akibat ulah para perusuh.

 

Sebelumnya, Pram menye­but, kerugian akibat rangkaian demonstrasi berujung kerusuhan pada akhir Agustus 2025, men­capai Rp 55 miliar.

 

Angka ini disampaikan Pram usai rapat koordinasi bersama Fo­rum Komunikasi Pimpinan Dae­rah (Forkopimda) di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025).

 

Menurut Pram, kerusakan ter­besar menimpa layanan bus TransJakarta yang ditaksir mencapai Rp 41,6 miliar. Infrastruktur Mass Rapid Transit (MRT) rusak senilai Rp 3,3 miliar. Fasilitas pendukung kota seperti CCTV senilai Rp 5,5 miliar. “Total kerusakan sekitar Rp 55 miliar,” ujarnya.

 

Sebagai kompensasi atas kerusakan ini, Pemprov DKI menggratiskan tarif layanan Moda Raya Terpadu (MRT) dan TransJakarta, persisnya mulai 1 September sampai 8 September 2025. Kebijakan ini membuat Pemprov DKI menanggung tambahan biaya subsidi Rp 18 miliar.

 

Sebagai informasi, berikut ini tujuh halte Transjakarta yang dibakar perusuh pada akhir Agus­tus 2025: halte Polda Metro Jaya, halte Senen, halte Senen Sentral (kini bernama Jaga Jakarta), halte Senayan, halte Gerbang Pemuda, halte Bundaran Senayan dan halte Pemuda (Pramuka). Sedangkan 15 halte lain, tidak dibakar, me­lainkan dirusak, seperti kacanya dipecahkan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit