TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Aktif Buka Pasar Baru, Industri Otomotif RI Jangkau 100 Negara

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 10:05 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat penandatanganan Ekspor motor ke 3 juta dari PT TMMIN. Foto : Ist
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat penandatanganan Ekspor motor ke 3 juta dari PT TMMIN. Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah memperkuat industri otomotif nasional yang dinilai menjadi salah satu motor penggerak penciptaan lapangan kerja di Tanah Air. Lebih dari 1,1 juta tenaga kerja berpotensi terserap. Terdiri atas 100 ribu pekerja langsung dan 1 juta tenaga kerja tidak langsung di sepanjang rantai nilai industri.

 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pasar otomotif global menunjukkan daya tahan dan terus bertumbuh. Total penjualan kendaraan baru dunia tahun 2024 mencapai 92,5 juta unit, dengan kendaraan konvensional (Internal Combustion Engine/ICE) masih mendominasi sebesar 80,8 persen atau 74,7 juta unit. 

 

Untuk kawasan Asia Tenggara, penjualan kendaraan tahun 2024 tercatat sekitar 3,15 juta unit, dengan dominasi ICE mencapai 93,7 persen atau 2,95 juta unit. Pasar regional diproyeksikan konsisten tumbuh hingga 3,34 juta unit pada 2030. 

 

“Perlu untuk meningkatkan penetrasi mobil produksi nasional di pasar global. Tahun lalu, nilai ekspor mobil kita mencapai 6 miliar dolar AS (Rp 99 triliun). Sementara, ekspor industri roda empat pada periode Januari–Agustus 2025 mencapai 375 ribu unit. Gaikindo menargetkan 500 ribu unit hingga akhir tahun,” kata Airlangga dalam acara Tiga Juta Ekspor bagi Indonesia, Perjalanan Tumbuh Bersama Membangun Kesejahteraan Bangsa, di Jakarta, Jumat (10/10/2025). 

 

Menurutnya, pencapaian monumental PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang menembus 3 juta unit ekspor, menjadi bukti daya saing Indonesia di pasar global. 

 

“Dari ekspor pertama ke Brunei Darussalam pada 1987, kini produk Indonesia telah menjangkau lebih dari 100 negara di dunia,” ungkapnya. 

 

Airlangga menegaskan, Presiden Prabowo Subianto aktif membuka pasar baru melalui kerja sama internasional. Salah satunya dengan aksesi Indonesia ke blok perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). 

 

“Ada kesempatan membuka pasar Meksiko, yang selama ini mereka mengenakan trade-in quota. Kami berharap, ekspor Indonesia ke Meksiko dalam dua tahun ke depan bisa diperluas,” harapnya. 

 

Saat ini, produksi mobil Toyota di Indonesia mencapai sekitar 300 ribu unit per tahun, dengan dukungan ekosistem rantai pasok domestik yang melibatkan sekitar 780 pemasok di tingkat tier 1 dan tier 2. Kontribusi sektor alat angkutan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2024 mencapai 1,4 persen. Secara total, dampaknya terhadap perekonomian bisa mencapai 6 persen. 

 

Airlangga menambahkan, Indonesia harus menguasai teknologi kunci seperti semikonduktor dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). 

 

“Bapak Presiden juga meminta agar ekosistem semikonduktor terus dikembangkan. Beberapa produsen semikonduktor sudah ada di Indonesia, termasuk Infineon,” jelasnya. 

 

Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto mengatakan, industri otomotif nasional terus tumbuh, seiring dengan pertumbuhan ekonomi. 

 

Tak hanya memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, kami juga menghadirkan kendaraan yang diminati pasar internasional. Pencapaian ini terwujud berkat sinergi antara Pemerintah, mitra industri, rantai pasok, serta dukungan masyarakat Indonesia,” jelasnya. 

 

Menurut Nandi, industri manufaktur menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Selain menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya beli, sektor ini juga memperkuat struktur ekonomi melalui kontribusi pajak dan peningkatan ekspor.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit