Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 36,7 Juta Penerima Manfaat

JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, hingga 20 Oktober 2025, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 penerima manfaat di seluruh Indonesia. Program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini menyasar anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.
Untuk mendukung pelaksanaan program, lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini beroperasi aktif di berbagai daerah. Fasilitas ini menjadi tulang punggung penyediaan dan distribusi makanan bergizi bagi masyarakat.
“Capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen Pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi,”
ujar Kepala BGN Dadan Hindayana di Jakarta, Selasa (21/10/2025), dikutip dari Antara.
Dadan menegaskan, perluasan SPPG terus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
“Kami memastikan seluruh daerah memiliki akses setara terhadap layanan gizi. Prinsipnya, tidak boleh ada yang tertinggal dalam pemenuhan gizi,” tegasnya.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran menjadi momentum penguatan fondasi kesejahteraan melalui pemenuhan gizi nasional. Program MBG disebut sebagai salah satu inisiatif paling berdampak, karena menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat — terutama anak-anak dan kelompok rentan.
Sejak diluncurkan 6 Januari 2025, program ini tak hanya memperbaiki kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja di berbagai daerah. Ribuan tenaga kerja terserap di dapur SPPG, mulai dari juru masak, petugas distribusi, tenaga administrasi, hingga petugas kebersihan.
“Program MBG juga menumbuhkan ekosistem kewirausahaan baru. Banyak pelaku usaha lokal kini terlibat sebagai pemasok maupun penyedia jasa pendukung,” tutur Dadan.
Ribuan UMKM dan pemasok bahan pangan lokal kini menjadi bagian dari rantai pasok MBG, mulai dari penyedia bahan baku, bumbu, hingga pengemasan. Bahkan, tumbuh industri turunan seperti produsen ompreng, alat makan, peralatan dapur, hingga penyedia rapid test keamanan pangan.
“Industri-industri pendukung ini menjadi bagian penting dari keberlanjutan ekosistem MBG di masa mendatang,” tambah Dadan.
Penguatan Tata Kelola dan Transparansi
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan pihaknya terus memperkuat aspek regulasi, pembinaan, dan komunikasi publik agar pelaksanaan program berjalan sesuai aturan dan mendapat dukungan masyarakat.
“BGN memastikan seluruh pelaksanaan program di lapangan berpedoman pada regulasi yang jelas, transparan, dan akuntabel. Kami juga aktif membina SPPG agar pengelolaan dapur dan distribusi makanan memenuhi standar keamanan pangan,” ujar Hida.
Dalam hal komunikasi publik, BGN terus menjaga keterbukaan informasi dan memperkuat partisipasi masyarakat agar manfaat program Makan Bergizi Gratis semakin luas dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 17 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu