TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Pro Kontra Gelar Pahlawan Untuk Soeharto, Tutut: Masyarakat Bisa Menilai Sendiri

Reporter & Editor : AY
Senin, 10 November 2025 | 12:39 WIB
Siti Hardiyanti Rukmana Putri Mantan Presoden ke 2 Soeharto saat memberikan konferensi pers. Foto : Ist
Siti Hardiyanti Rukmana Putri Mantan Presoden ke 2 Soeharto saat memberikan konferensi pers. Foto : Ist

JAKARTA - Putri sulung Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana yang akrab disapa Tutut, buka suara perihal pro kontra sejumlah pihak terhadap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada ayahnya. Menurutnya, perbedaan pandangan merupakan hal wajar.

 

“Ya, pro dan kontra kan wajar saja. Yang penting, kita melihat apa yang telah dilakukan oleh Bapak sejak muda sampai beliau mangkat. Semua perjuangannya untuk kepentingan negara dan masyarakat Indonesia,” kata Tutut didampingi adik laki-lakinya, Bambang Trihatmodjo, usai mewakili Soeharto menerima gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). 

 

Di tengah perbedaan pandangan, Tutut menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Boleh saja berbeda pendapat, tapi jangan ekstrem. Yang penting, kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” tambahnya.

 

Menurutnya, rakyat dapat menilai sendiri warisan dan pengabdian Soeharto, terlepas dari kontroversinya di masa lalu. "Kami tidak perlu membela diri. Semua sudah terlihat kok. Rakyat sudah bisa menilai sendiri apa yang telah Bapak lakukan,” tutur Tutut.

 

Tutut sangat mengapresiasi keputusan Pemerintahan Prabowo Subianto, yang menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada ayahnya. Tutut memandang pemberian gelar tersebut sebagai proses yang alamiah.

 

“Mungkin dulu, belum terkumpul semua pertimbangan. Sekarang, masyarakat makin dewasa dan makin bijak dalam menilai. Semua sudah pada pintar,” ujar Tutut. 

 

Pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sudah diproses sejak masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, baru terlaksana di era Prabowo. 

 

“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan kepada masyarakat Indonesia. Bagi yang tidak mendukung pun, kami tidak ada rasa kecewa atau dendam, karena kita ini hidup dalam kebhinekaan,” pungkas Tutut.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit