Fakta Terbaru Kasus Ledakan di SMAN 72: Pelaku Sengaja Melukai Diri, Gunakan Remote dan Sumbu

JAKARTA – Polisi mengungkap perkembangan baru terkait insiden ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta Utara. Pelaku berinisial F, yang juga merupakan siswa sekolah tersebut, diketahui sengaja meledakkan salah satu bom untuk melukai dirinya sendiri. Akibat ledakan tersebut, F turut menjadi korban dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati.

 

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin, dalam konferensi pers, Selasa (11/11). Menurutnya, F masuk kategori Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

 

“Ya, ledakan itu dilakukan dengan sengaja untuk mengenai dirinya sendiri,” ujar Iman. Namun, penyidik belum bisa memastikan motif di balik tindakan tersebut karena kondisi kesehatan dan psikologis F masih dalam observasi.

 

Rangkaian Ledakan di Tiga Lokasi

 

Hasil olah TKP menemukan empat ledakan yang terjadi di dua titik berbeda, serta satu bom aktif yang belum sempat meledak:

 

1. Area Masjid Sekolah

Dua bom diledakkan menggunakan sistem pengendali jarak jauh (remote) dari luar lokasi.

 

2. Bank Sampah

Di lokasi ini ditemukan empat bom rakitan dengan sistem sumbu. Dua di antaranya meledak dan menyebabkan cedera pada pelaku, termasuk luka di bagian kepala.

 

3. Taman Baca

Polisi juga menemukan satu bom aktif lainnya dengan mekanisme sumbu yang belum diledakkan.

 

Jenis Ledakan dan Dampaknya

 

Semua bom yang ditemukan tergolong low explosive atau berdaya ledak rendah. Meski tidak memiliki energi destruktif tinggi, bom tersebut dipadukan dengan proyektil paku sehingga tetap menimbulkan luka fisik dan gangguan pendengaran akibat tekanan ledakan.

 

Sebagian korban insiden tersebut dilaporkan mengalami trauma pendengaran dan cedera ringan, namun tidak ada korban jiwa.