18 Ribu Pelajar Di Pandeglang Terdampak Penghentian MBG
6 Dapur SPPG Tersebar Di 5 Kecamatan
PANDEGLANG - Akibat penghentian sementara dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ada sebanyak 18 ribu pelajar yang tersebar di 5 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, yang terdampak tidak menikmati atau menyantap Makan Gizi Gratis (MBG).
Adapun dapur SPPG yang distop sementara berjumlah 6, terdiri dari di Kecamatan Labuan 1 SPPG Banyubiru, Kecamatan Pandeglang 1 SPPG Kabayan, Kecamatan Majasari 2 SPPG Sukaratu dan Sukaratu 3, Kecamatan Saketi 1 SPPG Kadudampit 2, dan Kecamatan Menes 1 SPPG Menes.
Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Pandeglang, Doni Hermawan membenarkan, ada penghentian sementara 6 dapur SPPG di Kabupaten Pandeglang.
“Ya betul, sejauh ini data yang saya dapat dari Korwil (Koordinator Wilayah) SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) Kabupaten Pandeglang, ada sebanyak 6 dapur SPPG di 5 kecamatan yang dihentikan sementara,” ungkap Doni, Kamis (13/11).
Doni yang juga sebagai Asisten Daerah (Asda) I Sekertariat Daerah (Setda) Pandeglang ini mengungkapkan, dari 6 dapur SPPG yang dihentikan sementara, kurang lebih ada sekitar 18 ribu siswa-siswi baik tingkat SD, SMP maupun SMA sederajat, tidak bisa menikmati MBG.
“Tanggung jawab setiap dapur SPPG itu kurang lebih ada sekitar 3.000 siswa-siswi, jadi jumlah total kurang lebih ada 18 ribu siswa-siswi di 5 kecamatan yang tidak menikmati MBG sejak Senin (10/11) lalu,” jelasnya.
Hal itu terjadi katanya, ada penghentian pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN). Sebab, sedang melakukan perubahan regulasi, yakni Keputusan Kepala BGN RI Nomor 244 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas petunjuk teknis bantuan pemerintah untuk program MBG Tahun Anggaran (TA) 2025.
“Sehingga menunggu perubahan regulasi tersebut, bertahap menyesuaikan untuk pengelolaan di setiap SPPG yang ada. Adapun beberapa regulasi yang sedang bertahap lainnya yang akan direalisasikan,” jelasnya.
“Seperti adanya penyetaraan penerima manfaat di setiap kecamatannya, terdapatnya insentif pic sekolah, terdapat aturan 1 dapur hanya dapat melayani 2.500 penerima manfaat dan SPPG yang mempunyai chef bersertifikat yakni dapat melayani maksimal 3.000 penerima manfaat, sedangkan pada kebijakan sebelumnya maksimal 4.000,” jelasnya lagi.
Sejauh ini tambah Doni, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dan melakukan pengawasan dengan para pihak terkait. “Kami terus berkoordinasi khususnya dengan SPPI tingkat Kabupaten, salah satunya kaitan persoalan tersebut,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ternyata, adanya Makan Bergizi Gratis (MBG), sudah bikin nyaman para pelajar di Kabupaten Pandeglang. Namun saat ini, gara-gara distop sementara akibat belum adanya pencairan anggaran, tengah membuat para pelajar kerepotan cari makan.
Salah seorang pelajar kelas 12 di Madrasah Aliyah (MA) Mathla'ul Anwar Pusat Menes, Fahma Diniatul Hanifa mengaku, sangat menyayangkan MBG telah di stop sementara. Akibatnya kata dia, ia bersama teman-temannya kerepotan mencari makan.
“Hari ini (Rabu) tidak ada MBG, saya sama teman-teman repot harus beli makan, apalagi saat ini musim hujan. Biasanya kalau ada MBG, kami tidak harus keluar kelas cari makan, karena sudah ada yang nganterin,” ungkap penerima manfaat ini, Rabu (12/11).
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu



