TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Kesiapsiagaan Kebakaran Diperkuat, 1.674 Pasukan Redkar Siaga di Seluruh Kelurahan

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Senin, 17 November 2025 | 19:43 WIB
Damkar Tangsel siapkan ribuan relawan yang tergabung dalam Relawan Kebakaran (Redkar) kini disiagakan di setiap kelurahan. (Ist)
Damkar Tangsel siapkan ribuan relawan yang tergabung dalam Relawan Kebakaran (Redkar) kini disiagakan di setiap kelurahan. (Ist)

SERPONG UTARA — Upaya memperkuat kesiapsiagaan kebakaran di wilayah permukiman terus digenjot Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangerang Selatan. Ribuan relawan yang tergabung dalam Relawan Kebakaran (Redkar) kini disiagakan di setiap kelurahan, dengan total 1.674 personel yang telah resmi terbentuk sejak 2023.

 

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Tangsel, Ahmad Dohiri mengatakan, Redkar merupakan relawan resmi yang pembentukannya berada dalam payung peraturan wali kota. Anggotanya diusulkan oleh ketua RT/RW dan disetujui lurah, sehingga memiliki legalitas penuh. Jumlahnya berbeda di tiap kelurahan karena menyesuaikan usulan dari wilayah.

 

“Dari pembentukan tahun 2023, kita sudah mendata 1.674 anggota Redkar yang tersebar di tujuh kecamatan dan 54 kelurahan. Jumlahnya variatif, tidak sama, tergantung usulan dari bawah,” ujarnya, Senin (17/11). 

 

Pria yang akrab disapa Adam ini menyebut, idealnya satu anggota Redkar bertugas di satu RT. Namun dengan jumlah RT di Tangsel yang mencapai lebih dari 3.000, target tersebut belum sepenuhnya terpenuhi. Meski begitu, seluruh RW kini minimal telah memiliki anggota Redkar yang siap menjalankan tugas di wilayah masing-masing.

 

Tugas Redkar mencakup edukasi pencegahan kebakaran, kemampuan melakukan pemadaman dini, hingga membantu petugas Damkar saat terjadi kebakaran besar. Mereka juga bertugas menjaga lingkungan agar warga tidak mendekat ke area berbahaya, membantu mencari sumber air, serta melakukan pendataan warga terdampak setelah peristiwa terjadi.

 

“Yang paling penting dari Redkar itu adalah kemampuan melakukan pencegahan dan pemadaman dini. Kalau kebakarannya besar, tugas mereka bergeser ke pengamanan dan membantu tim Damkar,” katanya.

 

Redkar juga mendapatkan hak formal, mulai dari legalitas kartu dan seragam, pelatihan dasar pencegahan kebakaran, hingga fasilitas sarana prasarana yang saat ini baru berupa baju dan rompi. 

 

Selain itu, seluruh anggota Redkar dilindungi BPJS Ketenagakerjaan untuk kecelakaan kerja maupun santunan kematian. Sejak program berjalan, tercatat empat anggota Redkar meninggal dunia, baik saat bertugas maupun sepulang dari tugas.

 

Serpong Utara dan Pondok Aren menjadi wilayah dengan jumlah Redkar terbanyak, sementara Damkar Tangsel tengah melakukan evaluasi keaktifan seluruh anggota. Pasalnya, sejumlah anggota diketahui tidak aktif meski sudah terdaftar.

 

“Banyak tapi tidak aktif itu percuma. Sedikit tapi aktif itu justru lebih efektif. Karena itu kita sedang evaluasi, menilai kembali siapa saja yang benar-benar menjalankan tugas,” tegas Adam.

 

Ia menambahkan, anggota Redkar tidak memiliki batas masa kerja. Selama tidak mengundurkan diri, mereka tetap tercatat sebagai relawan. Namun, pendataan ulang tetap diperlukan agar tidak ada relawan yang hanya tercatat di atas kertas tanpa aktivitas di lapangan.

Komentar:
Bapenda
ePaper Edisi 17 November 2025
Berita Populer
02
Brasil Jinakkan Senegal 2-0

Olahraga | 1 hari yang lalu

03
SIM Keliling Kota Tangsel Sabtu 15 November 2025

TangselCity | 2 hari yang lalu

05
Tedy Bukan Seskab Di Belakang Layar

Nasional | 2 hari yang lalu

10
Polisi Ungkap Tawuran Demi Konten di Depok

Nasional | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit