Redkar Kian Terlatih, Kasus Kebakaran di Tangsel Merosot Tajam
SERPONG UTARA — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan menggelar pelatihan peningkatan kapasitas bagi pasukan Relawan Kebakaran (Redkar) di wilayah Serpong Utara, Kamis (20/11).
Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda rutin tahunan Damkar untuk memperkuat kemampuan relawan yang terbukti berperan besar menekan angka kebakaran di Tangsel sepanjang tahun ini.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Ahmad Dohiri atau akrab disapa Adam mengungkapkan, pelatihan ini diikuti sekitar 50 anggota Redkar, termasuk perwakilan dari Setu dan para koordinator Redkar tingkat kota.
“Peningkatan kapasitas ini rutin setiap tahun untuk seluruh anggota Redkar di tujuh kecamatan. Tujuannya agar mereka memahami tugas dan tanggung jawabnya serta meningkatkan keterampilan dalam penanggulangan kebakaran,” ujar Adam.
Materi yang diberikan menegaskan kembali tiga peran utama Redkar, yakni pada fase pra kebakaran, saat kejadian, dan pasca kebakaran.
Lalu pada pra kebakaran, Redkar terlibat dalam edukasi dan simulasi bersama warga.
“Setiap kali kami menggelar edukasi di kelurahan, Redkar pasti hadir. Itu memang fungsinya,” jelasnya.
Saat kebakaran, Redkar bertugas melakukan koordinasi cepat, menghubungi Damkar, membantu pemadaman dini, mengamankan lokasi, hingga membuka akses kendaraan pemadam. Mereka juga mencari sumber air yang kerap tidak diketahui petugas.
Sementara pada fase pasca kebakaran, Redkar membantu mendata korban dan kerusakan hingga mendampingi warga terdampak.
Adam menegaskan penurunan kasus kebakaran tahun ini tidak lepas dari kontribusi Redkar. Jika tahun 2024 tercatat ada 100 kasus, hingga 20 November 2025 jumlahnya baru 55 kejadian.
“Ini penurunan yang sangat signifikan. Dari edukasi, pencegahan, sampai door-to-door memasang stiker imbauan, Redkar sangat berperan,” kata Adam.
Damkar juga memastikan pemenuhan empat hak anggota Redkar, yakni legalisasi dan nomor registrasi, pelatihan rutin, seragam serta perlengkapan, hingga jaminan BPJS Ketenagakerjaan.
Jaminan ini mencakup penanganan kecelakaan kerja hingga santunan kematian sebesar Rp50 juta dan beasiswa dua anak untuk pendidikan sampai perguruan tinggi.
“Pak Wali Kota selalu meminta agar BPJS Redkar jadi prioritas. Mereka relawan, hadir di setiap kebakaran tanpa digaji,” ujar Adam.

Dari total 1.674 anggota Redkar yang tersebar di 54 kelurahan, saat ini hanya sekitar separuhnya yang aktif. Damkar pun melakukan evaluasi dan meminta anggota yang sudah tidak aktif membuat pernyataan pengunduran diri agar bisa digantikan oleh relawan baru.
“Banyak masyarakat yang ingin bergabung. Makanya kita optimalkan dulu yang aktif untuk 2025,” jelas Adam.
Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya Damkar Tangsel memastikan Redkar tetap siap siaga, profesional, dan mampu menjadi garda terdepan dalam menekan risiko kebakaran di wilayahnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu



