TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Bupati Dewi Tanam Pohon Kawao

Lestarikan Pengawet Alami Gula Aren

Reporter: Nipal
Editor: Redaksi
Senin, 24 November 2025 | 08:45 WIB
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani bersama pihak Inisiator Festival Aren Musang, sedang menanam pohon Kawao, di Kampung Babakan Sabrang, Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (22/11).
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani bersama pihak Inisiator Festival Aren Musang, sedang menanam pohon Kawao, di Kampung Babakan Sabrang, Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (22/11).

PANDEGLANG - Untuk melestarikan lingkungan dan upaya mempermudah para pengrajin gula aren mendapatkan pengawet alami, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani telah menanam pohon Kawao.

 

Penanaman di bawah guyuran hujan yang dilakukan Bupati Dewi tersebut, saat acara Festival Aren Musang yang digelar, di Kampung Babakan Sabrang, Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (22/11).

 

Kata Bupati Dewi, kegiatan penanaman pohon seperti ini merupakan bagian dari upaya menjaga kelestarian alam agar ekosistem tetap berjalan dengan baik.

 

“Pohon Kawao adalah tanaman yang dapat digunakan secara alami untuk menjaga gula aren tetap awet. Karena itu, keberadaannya harus dilestarikan,” tegas!wanita berkerudung ini.

 

Menurutnya, Desa Cibaliung merupakan salah satu desa budaya yang memiliki kearifan lokal kuat, terutama dalam pengolahan gula aren yang menjadi produk unggulan masyarakat setempat.

 

“Pohon Kawao, gula aren, dan musang sangat erat kaitannya. Oleh karenanya kita harus menjaga kelestariannya, dan terus melakukan penanaman,” imbuhnya.

 

Pendamping Kebudayaan Desa Cibaliung sekaligus inisiator festival, Rizal Mahfud, mengatakan, bahwa Festival Aren Musang adalah upaya mengembalikan nilai-nilai ekologis dan kultural masyarakat Cibaliung yang perlahan tergerus modernisasi.

 

“Festival ini menegaskan bahwa kebudayaan tidak hanya dijaga melalui ingatan, tetapi juga melalui praktik hidup yang terus bergerak bersama alam,” katanya.

 

Ia menjelaskan bahwa dalam konteks ekologis masyarakat Cibaliung, pohon aren dan musang memiliki hubungan simbiosis yang saling menguatkan.

 

“Musang berperan sebagai penjaga keseimbangan alam. Ia menanam kembali buah terbaik yang dimakannya, memastikan regenerasi pohon aren terus berlangsung,” tandasnya.

 

Untuk diketahui, pohon Kawao merupakan tanaman yang dimanfaatkan sebagai pengawet alami dalam proses pembuatan gula aren, khususnya untuk mencegah nira mengalami fermentasi yang tidak diinginkan. Pelestarian tanaman ini dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan mempertahankan kualitas produksi gula aren masyarakat.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit