Bukan Cuma Soal Cicilan, Ini 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Ambil KPR
TANGERANG, Kredit pemilikan rumah menjadi salah satu cara paling umum untuk memiliki hunian, terutama di tengah harga properti yang terus naik. Skema pembiayaan ini memungkinkan pembayaran rumah secara bertahap dengan tenor panjang, sehingga tidak perlu mengeluarkan dana besar di awal. Namun, mengambil KPR bukan sekadar soal menghitung cicilan bulanan.
Perhitungan awal menggunakan simulasi KPR BTN atau bank lain memang penting untuk mendapatkan gambaran kemampuan finansial. Tapi di balik itu, ada banyak faktor lain yang patut dipertimbangkan. Rumah adalah aset jangka panjang, dan keputusan membeli rumah lewat KPR menyangkut lebih dari sekadar nominal cicilan. Tanpa perencanaan yang menyeluruh, beban finansial dan risiko lainnya bisa muncul di kemudian hari.
Berikut lima hal penting yang patut diperhatikan sebelum mengajukan KPR.
1. Legalitas dan Status Kepemilikan Properti
Sebelum membahas angka cicilan, hal utama yang harus dipastikan adalah status hukum rumah yang akan dibeli. Sertifikat harus atas nama penjual atau pengembang yang sah, tidak dalam sengketa, dan sesuai peruntukan. Untuk rumah baru, pastikan izin mendirikan bangunan (IMB), surat izin lokasi, dan status lahan telah lengkap. Proses KPR tidak bisa dilanjutkan jika aspek legalitas ini belum jelas, dan nasabah berpotensi mengalami kerugian jika mengabaikannya.
2. Biaya Tambahan di Luar Cicilan
KPR tidak hanya mencakup pokok dan bunga cicilan. Ada sejumlah biaya lain yang muncul di awal, seperti biaya administrasi, provisi bank, asuransi jiwa dan properti, pajak-pajak seperti BPHTB, serta biaya notaris. Jika membeli rumah dari pengembang, mungkin juga ada biaya pengalihan atau biaya serah terima. Tanpa perhitungan matang terhadap biaya tambahan ini, anggaran awal bisa membengkak secara tidak terduga.
3. Kondisi Fisik dan Lingkungan Rumah
Cicilan bisa sesuai kemampuan, tetapi jika rumah yang dibeli tidak layak huni, biaya renovasi bisa jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Pemeriksaan kondisi bangunan, usia konstruksi, sistem saluran air, kelistrikan, dan keamanan lingkungan sangat penting dilakukan. Jangan hanya bergantung pada tampilan visual atau brosur dari pengembang. Kelayakan rumah sebagai tempat tinggal harus menjadi prioritas.
4. Reputasi Penjual atau Pengembang
Untuk rumah baru, periksa rekam jejak pengembang. Apakah proyek sebelumnya selesai tepat waktu? Apakah ada keluhan konsumen terkait kualitas bangunan atau proses serah terima? Untuk rumah seken, pastikan tidak ada masalah kepemilikan, tunggakan pajak, atau status bangunan yang melanggar ketentuan. Rumah adalah komitmen jangka panjang, sehingga reputasi pihak penjual tidak boleh diabaikan.
5. Akses dan Potensi Lokasi dalam Jangka Panjang
Harga murah di awal belum tentu efisien dalam jangka panjang. Lokasi yang sulit diakses, jauh dari tempat kerja, atau minim fasilitas publik bisa menambah beban biaya dan waktu sehari-hari. Sebaliknya, rumah dengan akses transportasi yang baik, dekat pusat aktivitas, dan berada di kawasan yang berkembang bisa memberikan nilai tambah di masa depan. Evaluasi potensi lokasi dari sisi kenyamanan dan investasi jangka panjang.
Memastikan lima hal di atas sebelum mengambil KPR dapat membantu mencegah kesalahan besar di kemudian hari. Untuk mempermudah proses perencanaan dan perhitungan cicilan, tersedia berbagai platform digital yang dapat digunakan sebagai langkah awal sebelum mengajukan pembiayaan.
Rumah123, Platform Digital untuk Properti dan Pembiayaan
Untuk membantu calon pembeli memahami berbagai aspek KPR secara menyeluruh, Rumah123 hadir sebagai platform digital terintegrasi. Tak hanya menyediakan pilihan properti dari berbagai wilayah, Rumah123 juga menawarkan fitur simulasi KPR dari berbagai bank, termasuk simulasi KPR BTN.
Calon pembeli dapat menghitung estimasi cicilan, membandingkan suku bunga, dan mengakses informasi legalitas properti dalam satu tempat. Proses pengajuan KPR juga dapat dilakukan secara digital, dari tahap awal hingga akad.
Memilih rumah lewat KPR bukan sekadar urusan cicilan. Aspek hukum, teknis, finansial, dan lokasi perlu dipertimbangkan bersama-sama agar keputusan pembelian tidak menimbulkan beban di masa depan. Dengan informasi yang lengkap dan perencanaan yang matang, pembelian rumah dapat menjadi langkah yang aman, terukur, dan berkelanjutan.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
















