TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

NATARU

Indeks

Dewan Pers

Siklon Tropis Grant Menjauhi Indonesia, Pemerintah Tetap Waspada

Reporter & Editor : AY
Rabu, 24 Desember 2025 | 08:38 WIB
Ilustrasi Siklon Tropis Grant. Foto : Ist
Ilustrasi Siklon Tropis Grant. Foto : Ist

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau perkembangan Siklon Tropis Grant yang terbentuk di Samudra Hindia, barat daya Lampung. Meski bergerak menjauhi wilayah Indonesia, keberadaan siklon tersebut tetap diwaspadai karena berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung.

 

Dalam keterangannya, BMKG menyebut Siklon Tropis Grant merupakan penguatan dari Bibit Siklon Tropis 93S yang pertama kali teridentifikasi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.

 

Saat ini, Siklon Tropis Grant berada pada kategori 1 dengan kecepatan angin maksimum 35 knot atau sekitar 65 kilometer per jam serta tekanan minimum 996 hPa. BMKG memastikan pergerakan siklon menjauhi wilayah Indonesia.

 

“Dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia, siklon ini tidak berpengaruh langsung terhadap kondisi cuaca daratan,” tulis BMKG, Selasa (23/12/2025).

 

Meski demikian, aktivitas siklonik tersebut tetap menimbulkan dampak tidak langsung, khususnya terhadap kondisi gelombang laut di sejumlah perairan Indonesia bagian selatan.

 

BMKG mencatat potensi peningkatan tinggi gelombang kategori sedang di beberapa wilayah perairan, antara lain perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia barat Bengkulu, hingga perairan selatan Jawa.

 

Pada Rabu (24/12/2025), Siklon Tropis Grant diprakirakan menguat menjadi kategori 2 dengan kecepatan angin maksimum mencapai 50 knot atau sekitar 95 kilometer per jam. Siklon diprediksi bergerak ke arah barat laut dan semakin menjauhi kepulauan Indonesia, namun tetap berpotensi memicu gelombang sedang di wilayah pesisir.

 

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya pelaku pelayaran dan aktivitas kelautan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan kondisi laut.

 

“Bagi masyarakat di wilayah pesisir, diharapkan terus memantau informasi BMKG serta mengikuti arahan mitigasi dari BPBD setempat,” imbau BMKG.

 

BMKG memastikan pembaruan informasi dan peringatan dini terkait dampak Siklon Tropis Grant akan disampaikan secara berkala melalui kanal resmi, seperti aplikasi InfoBMKG, media sosial @infoBMKG, situs www.bmkg.go.id, serta TCWC Jakarta.

 

Selain memantau siklon tropis, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada periode 23–25 Desember 2025. Dalam rentang waktu tersebut, sejumlah wilayah Indonesia diprakirakan mengalami hujan sedang hingga lebat, bahkan hujan sangat lebat yang berpotensi memicu banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya.

 

Wilayah yang diprakirakan terdampak cuaca ekstrem antara lain Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua provinsi tersebut berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat dalam beberapa hari ke depan.

 

“Pada 25 Desember, hujan diprakirakan berkategori sedang hingga lebat,” tulis BMKG.

 

Di Jawa Timur, intensitas hujan diperkirakan meningkat signifikan pada hari ketiga prakiraan. Sementara itu, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat juga termasuk wilayah dengan potensi hujan tinggi.

 

Adapun DKI Jakarta, Banten, sebagian besar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua diprakirakan mengalami hujan sedang hingga lebat mulai hari ini hingga perayaan Natal.

 

BMKG menegaskan bahwa cuaca ekstrem tersebut tidak hanya berupa hujan, tetapi juga dapat disertai angin kencang serta berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi di wilayah perairan tertentu.

 

Fenomena ini dipengaruhi sejumlah faktor atmosfer, di antaranya monsun Asia, seruakan udara dingin (cold surge) dari Benua Asia, serta keberadaan bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian selatan. Kombinasi faktor tersebut memicu peningkatan curah hujan, terutama di wilayah barat dan selatan Indonesia.

 

Untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya telah berkoordinasi dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani di Kantor Sekretariat Kabinet, Senin (22/12/2025).

 

“Salah satu pembahasannya terkait prakiraan curah hujan dan kondisi cuaca selama masa libur akhir tahun,” tulis keterangan dalam unggahan Instagram resmi Seskab @sekretariat.kabinet.

 

Dalam pertemuan tersebut, BMKG menyampaikan hasil pemantauan terkini mengenai potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah, sekaligus langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi. BMKG juga memberikan perhatian khusus pada wilayah Sumatera, terutama daerah yang sebelumnya terdampak bencana.

 

“BMKG terus melakukan pemantauan dan menyiapkan langkah antisipasi, termasuk upaya modifikasi cuaca untuk mencegah terjadinya hujan ekstrem yang tidak terkendali di Sumatera, khususnya di wilayah terdampak bencana,” tulis Seskab.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit