Ganjar Bakal "Disidang" Hasto
JAKARTA - Setelah "menanduk" para loyalis Puan Maharani yang tergabung dalam "Dewan Kolonel", Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memastikan akan "menyidang" Ganjar Pranowo.
Ganjar akan diklarifikasi terkait pernyataannya siap nyapres yang digoreng-goreng media. Selain akan menyidang Ganjar, Hasto juga memastikan akan "menanduk" FX Hadi Rudyatmo, loyalis Ganjar yang dianggapnya tidak disiplin terkait urusan copras-capres ini.
Menurut Hasto, yang nanti akan menyidang Ganjar adalah Ketua Dewan Kehormatan Partai, Komaruddin Watubun. Kapan sidang itu akan digelar? Hasto bilang, dalam waktu dekat. Yang pasti, Ganjar akan dipanggil dan diperiksa terkait urusan pilpres.
"Kita tunggu saja. Saat ini Pak Komaruddin Watubun masih di Papua. Begitu beliau kembali ke Jakarta, ya mereka-mereka yang tidak berdisiplin itu, akan dilakukan klarifikasi oleh Badan Kehormatan Partai," kata Hasto, di Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.
Menurut Hasto, sampai saat ini, PDIP sama sekali belum memprioritaskan soal pencapresan. Apalagi wewenang untuk memutuskan siapa capres yang akan diusung adalah hak prerogatif Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Kapan Mega akan gunakan haknya itu, kata Hasto, nanti tunggu tanggal mainnya.
“Sekarang kader diminta bergerak ke bawah untuk menyatu dengan kekuatan rakyat. Masalah capres ya belum dilakukan pengumuman oleh Bu Mega," ujarnya.
Bukan hanya Ganjar, Hasto menyebut, FX Hadi Rudyatmo juga akan segera disidang. Selama ini, Rudy dikenal sebagai loyalis Ganjar. Dalam berbagai kesempatan, eks Wali Kota Solo itu paling kencang mendorong Ganjar sebagai capres dari PDIP. Sikap Rudy inilah yang dianggap kebabalasan dan perlu diklarifikasi.
"Kami melakukan hal yang sama karena hukum harus berkeadilan di PDIP. Sehingga, Pak Rudy pun juga akan kami tegakkan disiplin organisasi atas pernyataannya," kata Hasto.
Seperti diketahui, dalam sebuah wawancara dengan salah satu TV swasta beberapa hari lalu, Ganjar mulai berani ngomong pilpres. Saat ditanya apakah Ganjar siap untuk maju sebagai capres, gubernur dua periode itu tanpa ragu menjawab siap.
"Saya itu anggota partai, tentu saya melihat ada dua realitas. Pertama, saya anggota partai dan ada proses politik di dalam partai yang harus kita hormati. Kedua, ada realitas sosial, realitas survei yang memang itu ada,” kata Ganjar.
Apa tanggapan Ganjar cs soal bakal disidang oleh DPP PDIP? Rudy yang merupakan loyalis Ganjar menanggapi santai soal pemanggilan tersebut. Mantan pasangan Jokowi memimpin Kota Solo ini berharap, pemanggilan Ganjar itu bukan untuk diberikan sanksi, tapi rekomendasi pencapresan.
"Saya menilainya begini, kalau Ganjar dipanggil, siapa tahu besok pulang dari sana dapat rekomendasi. Mudah-mudahan," kata Rudy, kemarin.
Rudy menganggap, tidak ada yang salah dengan omongan Ganjar soal capres. Menurutnya, sumpah seseorang kader di partai itu memang harus mendahulukan kepentingan yang lebih besar, bangsa negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
"Kalau Pak Ganjar seperti itu, tidak salah menurut saya. Saya pun mendukung Pak Ganjar sebagai kader partai. Kalau saya mendukung kader lain ya salah," ungkapnya.
Ia pun mengaku siap datang ke Jakarta kalau dipanggil. Menurut dia, pemanggilan itu wajar. Karena yang memanggil adalah partainya, bukan partai lain.
"Dipanggil yo mangkat to, pokoknya kalau saya dipanggil hadir, diberi sanksi akan saya terima. Saya siap-siap saja, ndak ada persoalan," ucapnya.
Hanya saja, Rudy mengaku, sampai saat ini belum ada pemanggilan. Ia pun tak mempersoalkan jika nanti ditegur.
"Saya punisment belum pernah menerima, reward juga belum pernah menerima. Kalau nanti diberi kan yo, berarti aku diakui sebagai kader partai. Gitu aja," paparnya.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro tak kaget dengan pemanggilan Ganjar ini. Kata dia, wajar kalau PDIP melakukan klarifikasi kepada Ganjar. Soalnya, pernyataan Ganjar siap nyapres terkesan bertentangan dengan sikap partai yang menegaskan urusan capres ada di tangan Mega.
Menurut Agung, pernyataan Ganjar ini otomatis memberikan tekanan kepada Mega agar segera memutuskan capres. Sementara Mega menginstruksikan kader agar jangan dulu bicara capres.
"Jadi adanya tekanan terhadap Mega itu wajar kalau Ganjar dipanggil," kata Agung, kemarin.
Hal senada juga disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie. Menurutnya, omongan Ganjar soal siap nyapres ini mengarah langsung ke Mega dan bisa dianggap sebagai pembangkangan.
Apalagi sebagai partai besar, kata dia, PDIP sudah punya sistem dan aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh kader. Meskipun Ganjar punya elektabilitas moncer di survei, kata dia, tidak etis mencuri start dengan bilang siap nyapres.
"Bisa saja ada pemberian sanksi," kata Jerry.
Sumber berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/parpol/145559/urusan-pilpres-ganjar-bakal-disidang-hasto
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu