Jokowi Makin Harum Di Luar, Wangi Di Dalam

BALI - Berbagai pujian datang dari segala penjuru kepada Presiden Jokowi usai sukses menyelenggarakan gelaran KTT G20 dengan baik.

Di dunia, para kepala negara mengacungkan jempol pada Jokowi. Begitu pun di dalam negeri, apresiasi datang dari kalangan koalisi dan oposisi. Jokowi tak hanya makin harum di luar, tapi juga wangi di dalam.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau jadi salah satu pemimpin negara yang melambungkan apresiasi pada Jokowi, Menurutnya tidak mudah sebuah konsensus atau kesepakatan bisa dicapai di forum G20. Tapi di tangan keketuaan G20 yang dipegang Jokowi, konsensus itu bisa dicapai. Yaitu Deklarasi Bali.

“Sekali lagi kita harus mengakui kepemimpinan Presiden Joko Widodo, karena atas kepemimpinannya seluruh anggota G20 dapat menemukan mufakat,” ujar Trudeau.

Ia mengaku puas dengan konsensus yang ada dalam Deklarasi Bali. Karena memuat pernyataan sikap yang tegas. Terutama dalam menyikapi invasi Rusia di Ukraina, beserta dampaknya yang dapat memicu krisis pangan dan perekonomian dunia.

“Tiap pihak yang mengupayakan ini perlu mendapat pujian. Semua yang menghadiri pertemuan, khususnya kepemimpinan Indonesia,” pujinya.

Tak cuma Trudeau, Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahkan tak sungkan-sungkan mengatakan bahwa dirinya dan semua yang hadir di KTT Bali berutang budi pada Jokowi. Bedin menilai Jokowi telah berhasil sebagai tuan rumah KTT G20. Banyak pekerjaan besar mampu diselesaikan dengan baik.

“Anda semua berutang pada teman saya (Jokowi) yang telah melakukan banyak hal hari ini, serta sudah melakukan banyak hal sepanjang hari,” puji Biden saat membuka sesi III ‘Partnership for Global Infrastructure and Investment’ KTT G20 Bali, Selasa (15/11) lalu.

Pujian itu sebutnya, bukan basa-basi. Ia menilai Jokowi telah berhasil menyelesaikan pekerjaan yang luar biasa. Orang nomor 1 di AS itu pun menyampaikan terima kasih ke Jokowi.

“Beneran. Anda telah melakukan pekerjaan yang hebat,” pujinya disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menilai presidensi G20 di era Presiden Jokowi tidak mudah. Karena di tengah situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja, akibat perang Rusia -Ukraina. Tapi, Jokowi menurut Sunak sukses mengemban tugasnya dengan baik.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Indonesia Jokowi atas perannya dalam menjadi tuan rumah diskusi ini dan memimpin G20 di masa yang penuh tantangan ini,” kata Rishi di laman resmi pemerintah Inggris, Rabu (16/11) lalu.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ikut menjadi saksi soal pujian negara lain kepada Jokowi. Salah satu yang diketahui langsung oleh Luhut yakni pujian yang diberikan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahya (MBZ).

Dikutip dari akun Instagram resmi @luhut.pandjaitan Kamis (17/11), Luhut mengungkapkan bila Presiden MBZ memberikan pujian kepada Jokwi itu dihadapannya.

Selama perhelatan KTT G20 2022 beberapa hari terakhir, saya memang bertemu banyak delegasi dari berbagai negara peserta.

"Namun ada satu kesempatan yang cukup berkesan bagi saya, yaitu ketika berada dalam satu mobil dari lokasi acara menuju bandara bersama Presiden Uni Emirat Arab,” ujarnya dalam tulisan di unggahan tersebut.

Luhut menegaskan kalau Presiden MBZ sangat menyukai kepemimpinan Jokowi dalam menggelar KTT G20.

"Sepanjang perjalanan, saya mendengarkan bagaimana beliau tak henti-hentinya memuji leadership Presiden @jokowi yang diakuinya telah sangat sukses mengemban amanat Presidensi G20 tahun ini,” katanya.

Luhut lalu mengucap syukur karena seluruh rangkaian KTT G20 ini dapat berjalan lancar, aman dan sukses.

“Sampai-sampai yang tersisa dari acara ini hanyalah pujian dan rasa hormat dari seluruh Kepala Negara, perwakilan delegasi, serta tamu kenegaraan lainnya,” pungkasnya.

Di Tanah Air, kepiawaian Jokowi memimpin KTT G20 juga banjir apresiasi. Ketua MPR, Bambang Soesatyo menilai, proyek-proyek yang disepakati dalam Deklarasi Bali oleh para pemimpin negara G20 sangat bermanfaat. Bukan hanya bagi negara anggota G20, tapi juga untuk negara lain.

Misalnya di sektor pangan. Negara G20 sepakat untuk tidak melarang atau membatasi ekspor produk pangan dan pupuk. Bamsoet-sapaannya, menilai kesepakatan itu adalah respons atas krisis pangan yang terjadi akibat gejolak geopolitik belakangan ini.

“G20 juga mendukung pertumbuhan ekonomi berkembang, terutama pulau-pulau kecil dengan menghimpun investasi publik dan melakukan reformasi struktural,” kata Bamsoet.

Politisi Golkar ini juga mengapresiasi poin tegas terkait perang Rusia Ukraina.

“Mayoritas anggota G20 juga mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa perang membawa penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global,” tandasnya.

Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai pelaksanaan KTT G20 di Bali cukup sukses. Menurutnya, Indonesia mampu menunjukkan diri sebagai tuan rumah yang baik.

“Mampu menyambut dan melayani tamu-tamu kenegaraan dengan baik. Memang kelebihan Indonesia sebagai bangsa yang ramah, dapat ditunjukkan dengan baik oleh pemerintahan saat ini, melalui penyelenggaraan G20 di Bali,” kata Herzaky tadi malam.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Prof Maswadi Rauf melihat presidensi G20 yang dipegang Indonesia cukup berhasil.

Tak cuma dari sisi penyelenggaraan acaranya yang lancar dan cukup menarik, sejumlah poin penting dan berani berhasil dicapai dibawah keketuaan Jokowi di G20. 

Sumber berita rm.id :

https://rm.id/baca-berita/nasional/149218/usai-gelaran-ktt-g20-jokowi-makin-harum-di-luar-wangi-di-dalam