Jemaah Haji Jangan Lepas Sandal Di Pelataran Masjid Nabawi

JAKARTA - Madinah kini sedang memasuki musim panas. Suhu siang hari bisa mencapai 43-46 derajat Celcius.

Cuaca yang sangat terik ini menyebabkan pelataran masjid Nabawi menjadi panas. Jika dilewati jemaah haji tanpa alas kaki, pelataran yang panas itu bisa membikin kaki melepuh.

Karena itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo mengimbau jemaah, untuk tetap menggunakan alas kaki saat berada di pelataran Masjid Nabawi. Penting untuk mencegah kulit kaki melepuh akibat panasnya lantai.

"Sandal harus tetap dipakai. Nanti dibuka saat di depan pintu masjid," kata Amin Handoyo, di Madinah, Arab Saudi, Minggu (5/6).

Saat hendak masuk masjid, jemaah bisa menyimpan sandal dalam plastik yang dibawa. Kemudian, sandal bisa diletakkan di sisi jemaah saat shalat. Bisa juga dimasukkan atau diikatkan pada tas yang dibawa.

"Jadi, buka saja di depan pintu masuk masjid. Begitu selesai shalat langsung pakai," katanya.

Sandal Hilang

Petugas Haji di Posko Utama Masjid Nabawi Siti Isnaini mengatakan persoalan

Sandal hilang adalah salah satu keluhan yang disampaikan jemaah, saat beraktivitas di Masjid Nabawi. Tak jarang, hal itu terjadi karena mereka lupa posisi awal meletakkan atau menyimpan sandalnya.

"Kadang, jemaah lupa taruh sandalnya di mana. Mungkin dia masuk pintu mana, terus sandal diletakkan di locker. Beres shalat, lupa sandalnya ditaruh di mana. Bahkan, dia juga lupa masuknya lewat pintu mana," ungkap Petugas Haji di Posko Utama Masjid Nabawi, Siti Isnaini.

Siti sangat tidak menyarankan jemaah haji nekat pulang ke hotel, tanpa alas kaki. Sebab, panasnya jalan yang dilalui, dapat membahayakan kaki.

Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) Harun Al Rasyid menyebut, ada lima Posko Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH), yang tersebar di Kompleks Masjid Nabawi.

Lima pos diisi petugas Linjam dan Kesehatan. Empat pos terletak di pintu-pintu gerbang seperti posko utama di pintu 332, pintu 328 pos dua, pintu 306 pos ketiga, dan pintu 358 pos. Sisanya, pos Raudhah. (HES'/rm.id)