TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Anak Diduga Dianiaya Sang Ibu, Gegara Tegor Saat Main FB

Oleh: Mg1
Editor: admin
Rabu, 08 Februari 2023 | 11:29 WIB
Ilustrasi anak dianiaya orang tuanya. (Ist)
Ilustrasi anak dianiaya orang tuanya. (Ist)

DEPOK - Polresta Depok, saat ini masih menyelidiki kasus seorang anak perempuan berinisial R (12) yang ditemukan penuh luka siraman air panas di kawasan Pancoran Mas. Korban ditemukan di sebuah saung oleh warga dalam kondisi lemas dan penuh luka di sekujur tubuhnya.

Korban mengaku disiksa lantaran menegur sang ibu yang kerap bermain Facebook. Ibu korban yang diduga menganiaya R, kini dalam pencarian polisi. Pihak kepolisian juga telah membentuk sejumlah tim yang disebar untuk mencari terduga pelaku, seperti yang dijelaskan oleh Wakapolresta Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian.

"Kemudian berkaitan dengan penyelidikan, hingga saat ini gabungan Polres dan Polsek masih terus melakukan upaya pencarian terhadap orang tua korban, dalam hal ini ibunya. Dari tadi malam sudah kita bentuk tim dan sudah dilakukan penyelidikan di beberapa tempat dan masih dilakukan sampai sekarang," ungkap Eko, Selasa (7/1).

Saat ini, korban masih dirawat di rumah sakit akibat luka bakar yang dialaminya. Eko menjelaskan bahwa polisi juga terus menjaga R di rumah sakit agar mengantisipasi adanya pihak-pihak yang tak berkepentingan memasuki ruang korban.

R dijaga ketat oleh Polwan di rumah sakit, yang juga bertujuan untuk mengantisipasi adanya trauma yang dialami oleh korban.

"Di RS tersebut kita juga tugaskan personil baik dari Polres dan Polsek terutama polwan untuk melakukan pengamanan terhadap korban tersebut. Sehingga yang bersangkutan jangan sampai merasakan ancaman dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan,"kata dia.

"Iya jadi jangan sampai si anak ini yang trauma karena kekerasan lepas dari pengawasan kita yang sedang kita tangani kasusnya mendapatkan trauma yg berulang. Kita nggak tau dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan mendapat ancaman dan sebagainya kita antisipasi itu dengan menempatkan personil di situ," tambahnya.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa korban ditinggal di pinggir rel kereta di Depok oleh sang ibu pada malam hari. Hal itu didapat kepolisian berdasarkan keterangan awal korban saat mendatangi RSUD KiSA Depok, namun itu masih melalui keterangan tante korban.

"Berdasarkan keterangan korban dari tantenya pada saat diawal-awal datang ke RS, si korban diantar ibunya penyampaiannya si korban diantar ibunya. Tapi ini masih keterangan melalui sasaran hantaran melalui tantenya tadi belum kita dengar langsung dari si anak,"kata Eko.

Sementara, Humas RSUD KiSA Depok, Jubeda Basri menjelaskan bahwa kondisi korban telah membaik usai operasi. Bahkan, saat ini dikabarkan korban sudah bisa diajak berkomunikasi.

Operasi yang memakan waktu 2,5 jam tersebut, berlangsung lancar. Pada pukul 13.30 WIB, dilakukan operasi pengangkatan jaringan kulit mati atau nekrotik yang terinfeksi, hal ini dilakukan guna membantu proses penyembuhan luka.

"Alhamdulillah sudah lumayan membaik. Anaknya sudah bisa diajak komunikasi," kata Jubeda, Selasa (7/2/2023).

"Mulai OP jam 13.30 WIB selesai jam 16.00 WIB. Kemarin sudah dilakukan operasi debridement,” lanjutnya.

Saat ini, korban masih dalam tahap penyembuhan pascaoperasi. Lebih lanjut, Jubaeda juga mengatakan bahwa korban masih merasa sakit di area lukanya.

"Sekarang lukanya tahap penyembuhan pasca-operasi kemarin. Masih merasakan sakit di area luka-lukanya," ungkapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit