TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Moeldoko: Jangan Bubu-buru Lepas Masker!!

Oleh: HES/AY
Selasa, 28 Juni 2022 | 15:26 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Ist)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Ist)

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyoroti angka positivity rate DKI Jakarta, yang telah mencapai 13,7 persen per 27 Juni 2022. Menurutnya, hal tersebut semakin memperkuat realita bahwa pandemi belum selesai.

"Positivity rate Covid-19 di atas 5 persen adalah bukti kuat, bahwa pandemi belum selesai," tegas Moeldoko, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (28/6).

Positivity rate merupakan proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan angka di bawah 5 persen, sebagai tolak ukur terkendalinya kasus di masyarakat.

Standar ini mencakup hasil yang didapatkan baik dari rapid antigen maupun PCR, tergantung kondisi masing - masing negara.

Meski positivity rate DKI sudah melampaui standar WHO, pembatasan aktivitas masih belum diperlukan, karena kapasitas rumah sakit masih memadai.

Dia pun meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster, untuk mencegah kenaikan kasus dan positivity rate Covid-19.

"Kalau masyarakat masih cuek terhadap protokol kesehatan dan nggak mau vaksin booster, kemungkinan kasus bisa terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa -Jawa, Red) lepas masker," pesan Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia berada dibangka 2,7 persen. Atau di bawah standar WHO.

Sementara untuk jumlah kasus Covid-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus. DKI tercatat sebagai provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, dengan 838 kasus.

Dari jumlah tersebut, 791 kasus merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus Covid-19 ini diakibatkan oleh varian baru yang sudah masuk ke Indonesia, yakni Omicron BA.4 dan BA.5. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo