Wacana Duet Prabowo-Ganjar Jalan Terus
KIR Terancam Bubar Tuh
JAKARTA - Wacana duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo ramai jadi perbincangan, setelah terlihat mesra bersama Presiden Jokowi dalam kunker ke Jawa Tengah, belum lama ini.
Adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo yang membuka peluang terjalinnya duet ini. Bahkan, menyebut, Muhaimin Iskandar tidak mutlak jadi cawapres Prabowo. Apa tanggapan PKB, sebagai rekan Gerindra di Koalisi Indonesia Raya?
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku tidak khawatir dengan pernyataan adik Prabowo Subianto itu. “Ya tidak ada (khawatir), karena kita sudah berkomitmen ya, nanti keputusan ada ya, terakhir nanti diputuskan dengan saya dan Pak Prabowo. Tentu komunikasi politik dengan siapa pun itu biasa,” kata Cak Imin kepada wartawan, Senin (13/2).
Cak Imin menyebut, tak ada yang salah dengan kedekatan setiap tokoh nasional. Menurutnya, hal itu sangat penting untuk melakukan konsolidasi demokrasi agar berjalan kondusif.
“Sangat penting untuk konsolidasi demokrasi kita sehingga semua proses politik, seleksi politik kita berjalan dengan kondusif, saling menghargai danmenghormati,” terang Wakil Ketua DPR ini.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid pun meyakini, duet Prabowo-Ganjar akan ditolak Ganjar. Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini menegaskan, wacana ini spekulatif dan bisa mengganggu fokus koalisi Gerindra-PKB. Gus Jazil meyakini, Gerindra akan menghormati dan menjaga komitmen koalisi. Ditegaskan, soal capres-cawapres koalisi ada di tangan kedua ketua umum.
“Pak Ganjar kader PDI Perjuangan. Saya yakin akan menolak wacana duet itu,” kata Gus Jazil dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.
Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman memastikan, capres-cawapres yang akan diajukan koalisi Gerindra-PKB akan ditentukan Prabowo dan Muhaimin.
Terpisah, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengingatkan, Cak Imin akan lepas dari koalisi jika cawapres jatuh ke tangan orang lain. Sebab, berbagai upaya tekanan terus dilakukan PKB agar Gerindra segera mendeklarasikan Prabowo-Muhaimin.
“Saya kira PKB sudah sangat fix dan tak bisa digoyang. Cak Imin harus berlaga di Pilpres 2024. Kiai-kiai sudah dikerahkan dengan sistematis. Deklarasi secepatnya sebelum Ramadan misalnya. Jadi, nanti kalau wakilnya ternyata Ganjar, pasti akan lari,” ujar Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Namun demikian, duet Prabowo-Cak Imin juga belum menyakinkan. Apalagi jika lawannya punya kekuatan politik yang lebih besar.
"Kalau Anies Baswedan dan Ganjar juga ikut berlaga, maka harus realistis, Prabowo cari pendamping yang bisa memenuhi kekurangan elektoralnya,” pesannya. rm.id
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 10 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu