BUMD Diminta Kerjasama Dengan Bulog
Pengolahan Gabah Petani
SERANG - Pemerintah Provinsi Banten mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengendalian inflasi. BUMD Provinsi Banten didorong untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan lain dalam pengendalian inflasi.
“Kita mengunjungi PT Agro Banten Mandiri sebagai bagian dari langkah-langkah kita memerankan Badan Usaha Milik Daerah sebagai bagian dari instrumen pengendalian inflasi,” ungkap Al Muktabar usai mengunjungi Gudang dan Coldstorage PT ABM di Jl. Raya Cilegon Km. 4, Drangong, Kota Serang, Kamis (30/3).
Dikatakan, pihaknya mendorong PT ABM untuk menjalin kerjasama dengan Perum Bulog Sub Divre Serang dalam penyerapan dan pengolahan gabah petani untuk ketersediaan beras di Provinsi Banten. Memfungsikan dan mengoptimalkan penggilingan beras yang dimiliki oleh Perum Bulog Sub Divre Serang.
“Saya minta kepada PT ABM untuk menjalin komunikasi dengan pimpinan Bulog, mengambil langkah-langkah teknis mulai dari kajian hingga pola kerjasamanya agar lebih optimal,” ungkapnya.
Masih menurut Al Muktabar, pihaknya juga mengunjungi gudang PT ABM yang difungsikan untuk menyimpan persediaan barang-barang kebutuhan pokok. Lebih khusus lagi pada beras, minyak goreng, gula yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan berdampak langsung terhadap inflasi.
Pihaknya juga, lanjut Al Muktabar, mengunjungi Coldstorage Dinas Pertanian Provinsi Banten yang dapat difungsikan untuk menyimpan stok pangan khususnya cabai dalam rangka pengendalian pasar. Sebelumnya, Al Muktabar melakukan pantauan barang, harga, hingga distribusi kebutuhan pokok mulai dari Pasar Induk Rau, distributor minyak goreng, Gudang Alfamart, hingga Gudang Bulog Sub Divre Serang.
Dalam kesempatan pemantauan di Pasar Induk Rau, Al Muktabar menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari pengendalian inflasi Provinsi Banten, khususnya di Kota Serang.
"Beberapa waktu lalu Bapak Menteri Dalam Negeri minta untuk melakukan beberapa hal. Di antaranya pemantauan harga untuk evaluasi bulan Ramadan. Hari ini kita tindaklanjuti ke lapangan dan sampelnya di Pasar Rau," ungkapnya.
Dalam pemantauan tersebut, lanjut Al Muktabar, pihaknya berkonsentrasi terhadap ketersedian dan harga beberapa komoditi pangan. Di antaranya beras, cabe, bawang, daging dan komoditi lainnya.
"Untuk beras secara stok cukup tersedia dan harganya relatif dekat dengan yang ditentukan. Kemudian cabai stoknya cukup dan ada sedikit tren menurun harganya," katanya.
Untuk daging, sambungnya, stoknya cukup dan harganya relatif baik. Daging ayam juga sama. Telur juga ada sedikit turun dari harga biasanya. "Mudah-mudahan hingga situasi mendekati lebaran, harga dapat terus terkendali dan stoknya ada," imbuhnya.
Al Muktabar juga menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga bahan komoditi pangan setiap harinya. hal itu dilakukan untuk mengetahui keadaan ketersedian dan harga tersebut. Sehingga dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas harga.
"Kita punya BTT. Bila ada hal yang harus diintervensi, misalnya karena nilai harga salah satu faktornya itu transportasi, maka kita bisa mensubsidi transportasinya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan untuk operasi pasar kita juga akan tempuh dengan berbagai metode pendekatan sesuai dengan keadaan," tandasnya.
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 6 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu