Efek THR Tahun ini Bakal Lebih Nendang
JAKARTA - Lebaran dipastikan akan mendongkrak daya beli masyarakat. Hal ini diproyeksi memberikan dampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023. Apalagi, sudah tidak ada lagi pembatasan mobilitas.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, jika kenaikan inflasi terkendali, THR yang didapatkan masyarakat bakal lebih nendang alias signifikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dibandingkan tahun lalu.
“Karena saat ini, sudah tidak ada pembatasan kegiatan masyarakat,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.
Diproyeksinya, efek THR terhadap pertumbuhan ekonomi, bisa naik berkali lipat jika masyarakat membelanjakan uangnya saat Ramadan dan Lebaran.
Disebutkannya, sejumlah sektor akan kecipratan manfaat aliran THR. Antara lain, pengusaha mall, ritel modern, pariwisata dan pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Dia menuturkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah ditiadakan akan memberi pengaruh besar terhadap transaksi belanja barang dan jasa.
Sebab, masyarakat lebih leluasa berbelanja dan berwisata.
“Beberapa tempat wisata berpotensi mendapatkan kunjungan masyarakat yang lebih banyak. Ini sangat positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita di 2023,” tegasnya.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam mengamini THR akan menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi. Namun Piter yakin, THR tidak akan mengubah proyeksi angka pertumbuhan ekonomi 2023. “Karena proyeksi laju pertumbuhan ekonomi, sudah memperhitungkan siklus Ramadan dan Lebaran,” ujarnya.
Piter mewanti-wanti terjadinya inflasi pada periode Ramadan dan Lebaran.
Berkaca dari tahun 2022, saat Ramadan dan Lebaran berlangsung pada April-Mei 2022, tercatat inflasi April naik sebesar 0,95 persen month-to-month (mtm) menjadi 3,47 persen. Sementara pada Mei 2022, inflasi menjadi 3,55 persen.
Untuk itu, kata dia, inflasi pada periode Ramadan dan Lebaran harus jadi perhatian Pemerintah. Perlu upaya ekstra untuk meredam hal tersebut dengan pengawasan dan stok barang yang baik.
“Khususnya untuk bahan pangan,” tegas Piter.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap, kegiatan ekonomi saat Ramadan dan Idul Fitri, berjalan lancar.
“THR akan memberikan dampak positif terhadap growth (pertumbuhan) ekonomi hingga berkisar 5 persen di kuartal II. Kita lihat ke depan, karena Lebaran juga akan memberikan efek musiman yang positif,” ungkapnya.
Bendahara Negara ini berharap, kenaikan pertumbuhan ekonomi diikuti dengan terjaganya laju inflasi di level 3,6 persen secara year-on-year (yoy).
Menkeu menjelaskan, pencairan THR untuk ASN, TNI, Polri dan pegawai Pemerintah lainnya rencananya mulai dilakukan 4 April 2023. Jika THR belum dapat dibayarkan pada periode tersebut karena masalah teknis, dipastikan Menkeu, THR tetap dapat dibayarkan setelah Idul Fitri.
“Kami akan terus mengimbau seluruh kementerian/lembaga dan Pemerintah Daerah agar diupayakan THR bisa diterima sebelum hari raya Idul Fitri,” ujarnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menambahkan, pemberian THR merupakan upaya Pemerintah untuk terus menggerakkan ekonomi masyarakat.
“THR yang diterima seluruh pekerja formal, ASN dan pegawai Pemerintah diharapkan menjadi instrumen fiskal yang turut memperkuat fondasi pemulihan ekonomi kita,” tegas Anas. rm.id
Nasional | 23 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 22 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu