Jokowi Heran, Ketum Parpol Sering Klaim Restu Presiden
JAKARTA - Presiden Jokowi mengaku heran, dengan sikap Ketua Umum (Ketum) Partai yang sedikit-sedikit mengklaim, bahwa apa yang dilakukannya sudah direstui Presiden. Apalagi, kalau terkait upaya membangun koalisi, atau mencalonkan seseorang.
Jokowi bilang, Pilpres adalah urusan partai atau gabungan partai. Presiden jangan diikut-ikutkan.
“Lho, apa urusannya? Kalau ditanya, ya saya jawab, Bapak setuju nggak, kalau Pak Prabowo jadi Capres. Ya saya jawab setuju, kalau memang setuju. Kalau setuju, jawabnya mantap. Kalau nggak, ya nggak. Kalau nggak ditanya, ya saya diam saja,” papar Jokowi dalam acara Silaturahmi Ramadan di Rumah PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
Dia pun menyinggung soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang disebut-sebut lahir atas prakarsanya.
Wah itu dari Presiden. Lho, siapa? KIB itu kan terbentuk dari pertemuannya Pak Airlangga, Pak Zul, dan Pak Mardiono. Baru setelah itu, mereka datang ke saya, mohon doa restu. Ya saya restui. Sebetulnya, ya cuma begitu-begitu saja. Bukan saya ngatur-ngatur, bentuk KIB begini begini. Nggak pernah,” beber Presiden ke-7 RI itu.
Hal serupa, menurutnya, juga berlaku pada Gerindra dan PKB yang membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Ketika itu, Jokowi mengaku pernah ditanya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, tentang potensi membangun hubungan koalisi.
“Gimana Pak, kalau saya dengan Gerindra? Ya saya baik-baik aja. Terus, saya menyambungkan ke Pak Prabowo. Saya bilang ke Pak Prabowo, Pak, kelihatannya Cak Imin ingin gandengan dengan Bapak. Ya hanya gitu-gitu aja. Akhirnya nyambung,” jelas Jokowi.
Itu kisah aslinya. Makanya, Jokowi heran, di luaran, beredar kabar koalisi sudah direstui Presiden.
“Ya saya sih senang-senang saja,” ucapnya. Rm.id
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu