Inflasi Terkendali Selama Bulan Ramadan
Pasar Murah Senjata Ampuh Tekan Harga Kebutuhan Pokok
TANGERANG - Pasar Murah terbukti ampuh mengendalikan inflasi. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) dan swasta diharapkan gencar menggelar kegiatan tersebut menjelang hari raya Idul Fitri, untuk memastikan harga pangan tetap terjangkau.
Harapan itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dipaparkannya, Pasar Murah terbukti ampuh menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok selama bulan puasa.
“Pemerintah mendorong agar inflasi ditekan rendah, dan kemarin di bulan Maret sudah turun sekitar 4,97 1persen,” kata Airlangga, saat memantau Pasar Murah Brojo, di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, kemarin.
Airlangga menuturkan, kegiatan Pasar Murah merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi dalam menangani inflasi nasional.
Dia yakin, bulan Ramadan memberikan efek positif untuk perekonomian.
“Pada Ramadan ini, ada sekitar 120 juta orang akan melakukan mudik ke kampung halaman. Itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Sebelumnya, Airlangga memprediksi pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun ini terjadi pada kuartal I.
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, per Maret 2023, inflasi tercatat mencapai 4,97 persen atau menurun dibandingkan Februari 2023 yang hanya 5,47 persen (bukan menurun 5,47 persen)
Sektor ekonomi disebut memiliki signal positif, di mana Purchasing Managers Index (PMI) mencapai 51,9 poin pada Maret 2023, sehingga optimisme dari sektor manufaktur juga tinggi.
Meski ada pelemahan dari harga-harga komoditas, lanjut Airlangga, semua pihak tetap harus optimistis dalam mencapai target inflasi 5,3 persen pada tahun ini.
Pada 2023, Pemerintah mengalokasikan dana untuk ketahanan pangan sebesar Rp 104,2 triliun. Dana ketahanan pangan ini menjadi perhatian utama dari Pemerintah.
Sejumlah program Ketahanan Pangan Pemerintah antara lain pengembangan budi daya pertanian, penguatan infrastruktur, sarana-prasarana pertanian, subsidi bunga, dan subsidi pupuk, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik.
Pemerintah memastikan berkomitmen mendukung sarana-prasarana termasuk jalan agar biaya logistik dapat menurun. Karena itu, Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat pembangunan jalan daerah diterbitkan dengan alokasi Rp 32 triliun pada tahun 2023. Dan, akan dilanjutkan tahun depan.
Inpres tersebut dikeluarkan agar jalan utama dengan jalan secondary dan tersier terhubung terutama ke sentra-sentra industri, ekonomi, dan pertanian.
Lebih lanjut, Pemerintah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian tahun 2022 sebesar Rp117,13 triliun, lalu inovasi dengan adopsi teknologi seperti Smart Irigation dan Smart Farming.
Airlangga mengatakan, lahan pertanian sawah yang terbatas menjadi tantangan. Saat ini, lahan pertanian sawah seluas 10 juta hektare dengan produksi sekitar kira 5 ton per hektare.
Dengan adanya modernisasi smart farming, mantan Menteri Perindustrian ini yakin, capaian produksi akan lebih dari 5 ton per hektare secara rata-rata. Rm.id
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu