Mahfud-DPR Part II, Drama Atau Konkret?
PAMULANG - Apakah rapat DPR dengan Mahfud MD dan Sri Mulyani serta PPATK di Senayan hari ini akan berlangsung panas?
Kalau disuruh milih, lebih baik rapatnya adem ayem, tapi produktif. Menghasilkan sesuatu yang konkret. Daripada rapat panas yang hanya enak ditonton, tapi hasilnya tidak jelas. Zonk.
Daripada saling gertak atau saling ancam supaya tidak membuka “kotoran atau sisi gelap masing-masing”, lebih baik langsung sat-set sat-set saja. Mau dibawa kemana kasus Rp 349 triliun ini.
Ya, ini tentang transaksi mencurigakan Rp 349 triliun terkait Kementerian Keuangan. Kasus ini diduga melibatkan ratusan pegawai. Sudah berlangsung lama. Sejak 2009. Sudah juga dilaporkan ke aparat hukum. Tapi hasilnya minim. Hasil yang minim dan diduga belum ditindaklanjuti itulah yang menjadi salah satu kesimpulan rapat di Kantor Kemenko Polhukam, kemarin.
“Dari 300 surat yang diserahkan PPATK sejak 2009 hingga 2023 kepada Kementerian Keuangan maupun kepada Aparat Penegak Hukum (APH), sebagian sudah ditindaklanjuti, namun sebagian lainnya masih dalam proses penyelesaian, baik oleh Kementerian Keuangan maupun APH,” kata Mahfud.
Pertanyaannya: kenapa proses penyelesaiannya lamban? Kalau macet, macetnya dimana? Siapa yang bertanggungjawab? Siapa saja yang belum diproses? Apakah keterlambatan ini karena prosedur atau ada “sesuatu”. Ini lah yang perlu diperjelas.
Yang menarik ditunggu, untuk menuntaskan kasus ini akan dibentuk Tim Gabungan/Satgas. Tugasnya, antara lain, melakukan supervisi untuk menindaklanjuti kasus Rp 349 triliun dengan melakukan case building atau membangun kasus dari awal.
Artinya, semua kasus dan dokumen bisa dibongkar lagi. Seperti dikatakan Mahfud, termasuk kasus Rp 189 triliun yang heboh itu.
Kita berharap Satgas bisa bekerja cepat tegas, profesional, akuntabel dan transparan, seperti janji Mahfud MD. Bukan Satgas yang panas-panas tai ayam, tebang pilih atau “masuk angin”.
Kasus Rp 349 triliun ini sudah berjalan jauh dan menjadi perhatian publik. Ini akan menjadi tonggak dan bukti bagaimana sebuah kasus dituntaskan. Bukan yang layu sebelum berkembang.
Kita perlu mengingatkan ini karena rakyat sudah cukup sering diper tontonkan kasuskasus yang awalnya sa ngat panas dan terang benderang, tapi tiba-tiba dingin dan gelap.
Menarik ditunggu bagaimana “aksi” Mahfud MD dan Sri Mulyani di DPR, Selasa siang ini di DPR.
Di pertemuan part I, 30 Maret 2023 yang berlangsung selama delapan jam, publik menilai kemenangan ada di pihak Mahfud MD. Survei terbaru dari LSI juga menyebutkan bahwa publik lebih percaya Mahfud (63,3 persen) daripada DPR. Bagaimana dengan part II hari ini?
Ibarat pertandingan sepakbola, selain jalannya pertandingan, yang tak kalah penting tentu saja golnya. Hasilnya. Mau dibawa kemana dan diapakan kasus Rp 349 Triliun ini. Bukan sekadar drama atau gocak-gocek di tengah lapangan tapi tidak ada golnya.
Nasional | 14 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu