TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Erick: Kalau Masih Ada Match Fixing, Siap-siap Saya Sikat

Laporan: AY
Kamis, 13 April 2023 | 20:20 WIB
Ilustrasi wasit Indonesia    foto : Ist
Ilustrasi wasit Indonesia foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak cuma omong kosong memperhatikan nasib wasit. 
Di tahap awal ini, Erick mendaftarkan seluruh wasit Liga 1 dan Liga 2 ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, ini merupakan satu upaya untuk bersih-bersih sepakbola nasional dari problem match fixing.
Dengan memperhatikan kesejahteraan dan juga jaminan sosial, Erick yakin, pihaknya bisa menegakkan aturan ketat bagi para pengadil di lapangan.
"Wasit memang menjadi concern saya, dalam upaya untuk membangun sepakbola Indonesia yang bersih," kata Erick, saat meneken MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Kamis (13/4).

"Setidaknya, para wasit kita bisa terlindungi, jika sakit atau cedera. Sehingga, bisa meringankan bebannya," imbuhnya.

Kerja sama ini diwujudkan dengan penyerahan kartu kepesertaan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, kepada perwakilan wasit yang secara keseluruhan berjumlah 353 orang.
Diharapkan, para pengadil akan fokus pada integritasnya sebagai wasit, dan tidak mudah dipengaruhi.

Kesejahteraan utama wasit, terdapat pada kepastian meniup 10-15 kali/setahun. Lewat kerja sama dengan BPJS pada hari ini, kami berusaha meringankan jaminan dan perlindungan sosial," papar Erick.

"Ini hak wasit sebagai profesi atau pekerja, untuk merasakan negara hadir dalam memberikan perlindungan. Kita berikan ini, agar mereka tidak mudah diintervensi pihak lain," imbuhnya.
Dengan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), upah wasit yang tidak bisa bekerja karena sakit, tetap dibayarkan 100 persen oleh BPJS Ketenagakerjaan selama setahun. Selanjutnya, 50 persen hingga sembuh.

Ini merupakan langkah awal bagi PSSI untuk terus meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh ekosistem sepak bola Indonesia, seperti asosiasi, liga, klub, ofisial, pemain, dan suporter melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Dengan perbaikan satu sendi, yakni jaminan sosial dan kesejahteraannya para pekerja di sepakbola nasional, bersih-bersih diyakini bisa terwujud.

"Komitmen saya, jika sudah dipikirkan kesejahteraan utama, yakni kepastian meniup, lalu disiapkan pula jaminan sosial, namun masih terus ada match fixing dan melibatkan wasit, ya siap-siap saya sikat," tegas Erick.
Salah satu wasit, Rohani, mengaku baru kali ini merasa lebih aman dan tidak was-was lagi, karena ada perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan di sepanjang kariernya sebagai wasit sejak 2017.
"Pertama kalinya, kami mendapatkan perlindungan seperti ini. Saya bangga dan tidak was-was lagi saat bekerja, karena sudah mendapatkan perlindungan. Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PSSI," ungkap Rohani. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo