Jokowi-JK Mesra Banget, Hadir Dalam HUT Bhayangkara
JAKARTA - Sejak tidak lagi menjabat sebagai wakil presiden, Jusuf Kalla digosipkan macam-macam. Jokowi-JK yang dulu dikenal kompak memimpin Indonesia periode 2014 sampai 2019, dibilang sudah tidak kompak lagi.
Bahkan untuk Pilpres 2024, Jokowi dan JK juga digosipkan akan berseberangan dalam pilihan politik. Namun, di peringatan HUT ke-76 Bhayangkara, gosip itu pupus. Jokowi-JK, ternyata tetap rukun.
Kemarin, upacara peringatan HUT Bhayangkara digelar di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah.
Presiden Jokowi hadir langsung memimpin upacara peringatan itu. Selain Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hadir juga para mantan pejabat. Mulai dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, serta Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 JK.
Hadir juga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan kepala-kepala lembaga negara. Sementara di jajaran kabinet, ada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Kegiatan yang dimulai pukul 7.30 WIB itu, berjalan lancar. Jokowi yang menjadi Inspektur Upacara, begitu semangat memimpin jalannya upacara. Berbagai pujian juga disampaikan Jokowi pada institusi yang kini dipimpin Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu. Meskipun ada sejumlah saran dan kritik yang disampaikan Jokowi dalam sambutannya kepada korps baju coklat itu.
Usai upacara, Jokowi lantas menyalami satu-persatu tamu kehormatan yang hadir. Mulai dari Megawati hingga ke JK. Senyum mengambang terukur di wajah JK saat Jokowi menghampiri kursinya. keduanya sempat berbincang singkat penuh keakraban.
Meskipun tidak lagi menjabat sebagai wakil presiden, JK bisa dibilang masih aktif menghadiri undangan-undangan kenegaraan. Misalnya, upacara bendera di Istana Negara, JK tidak pernah absen.
Eks Ketum Golkar itu, juga beberapa kali masih terlihat bertemu dengan Jokowi. Baik bertemu di Istana, maupun dalam sebuah acara. Terakhir, Jokowi meresmikan PLTA Poso dan PLTA Male Energy di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Februari 2022.
Meskipun masih kerap bertemu, Jokowi-JK tetap diterpa gosip sudah kurang harmonis. Salah satu pemicu keduanya tidak harmonis, pasca didepaknya Sofyan Djalil dalam reshuffle kabinet, bulan lalu. Selama ini, Sofyan dikenal sebagai "orangnya" JK di pemerintahan.
Benarkah Jokowi-JK tidak rukun? Juru bicara JK, Husain Abdullah membantah kabar tersebut. Saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) Husain memastikan bila Jokowi dan JK masih bersahabat baik. Keduanya masih tetap berkomunikasi, baik langsung maupun melalui sambungan telepon. Sekalipun JK sudah bukan wakilnya Jokowi.
"Misalnya, sering itu. Pak Jokowi hadir di acara Dewan Masjid Indonesia, peresmian kantor. Itu semua membuktikan baik-baik saja. Tidak ada masalah. Di Poso, Sulawesi Tengah, peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalla Group," kata Husain saat dikonfirmasi, tadi malam.
Husain mengaku bingung, kalau ada yang bilang JK sudah tidak sejalan dengan Jokowi. Padahal, fakta yang dia ketahui, justru berbeda dengan isu liar yang ada.
"Ya seperti itulah faktanya, tapi memang sejauh ini Pak Jokowi dengan Pak JK tidak ada masalah. Hubungannya bagus. Sangat bagus malah," cetus Husain.
Kalau pun ada beda pandangan politik, kata Husain, itu merupakan hal yang wajar. Beda pandangan politik sudah biasa. Namun, tidak bisa diartikan hubungan keduanya retak. Begitu juga soal reshuffle yang merupakan hak prerogatif Presiden.
Menurut Husain, Jokowi punya pendekatan sendiri dalam mengelola pemerintahannya. Namun, bisa dipastikan, kedua hal itu tidak ada kaitan dengan hubungan JK dan Jokowi yang baik-baik saja.
"Saya kira, Pak JK orangnya sangat terbuka. Pak Jokowi juga humble. Dari sejak Pak JK masih jadi wapres juga memang sudah seperti itu. Pak JK kan lebih senior, tapi Pak Jokowi komunikasi dengan Pak JK baik-baik saja," tutur Husain.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai kehadiran JK di Hari Bhayangkara ke-76 merupakan sesuatu yang positif. Menjadi ajang silaturahmi. Dan, tentunya menjaga perasaan masing-masing karena beda pandangan politik.
Ujang mengulas hubungan Jokowi dan JK yang sebenarnya "naik turun". Seperti ketika belum menjadi wapres, JK mengkritik habis Jokowi.
Bahkan, ketika JK menjadi wapresnya Jokowi, di akhir masa jabatannya, sering mengkritik Jokowi.
Menurutnya, pertemuan JK dengan Jokowi tidak lantas menyelesaikan persoalan mereka berdua. Namun, sebagai negarawan, keduanya harus berjiwa besar.
"Jadi tokoh bangsa itu harus mengesampingkan ego pribadi, dan mementingkan persatuan. Saya melihat Pak JK hadir ya hal yang bagus saja untuk saling mendekati satu sama lain. Daripada terus bermusuhan lebih baik saling bersinergi," pesan Ujang.
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai, Jokowi dan JK lebih cocok sebagai sahabat, daripada berseberangan.
"Sehingga, bila keduanya bersama hal baik akan terjadi," ucap pria yang akrab disapa Hensat ini. (rm id)
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu