Sempat Anjlok
Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Meroket Setelah Dicapreskan PDI Perjuangan
JAKARTA - Elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dari 13 persen pada 4-7 April 2023 menjadi 20,8 persen pada 25-28 April 2023, setelah resmi dicapreskan oleh PDI Perjuangan pada 21 April lalu.
Sekadar catatan, pada periode survei 4-7 April 2023, elektabilitas Ganjar yang hanya 13 persen, banyak dipengaruhi oleh keputusan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Dalam periode yang sama, Prabowo Subianto yang merupakan rival terdekat Ganjar, mengalami penurunan elektabilitas dari 18,3 persen menjadi 15,8 persen.
Sedangkan Anies Baswedan, naik tipis dari 10,7 persen menjadi 11,4 persen.
Fakta ini terekam dalam survei terakhir elektabilitas bakal calon presiden, yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap pemilih kritis nasional, pada 25-28 April 2023.
"Kenaikan Ganjar muncul dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pada pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, dan pada pemilih calon-calon lain," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam presentasi hasil survei, Sabtu (29/4).
Definisi pemilih kritis menurut SMRC adalah pemilih yang punya akses ke berbagai sumber informasi sosial-politik secara lebih baik, karena mereka memiliki telepon seluler. Sehingga, bisa mengakses internet untuk mengetahui dan menyikapi berita-berita sosial-politik.
Umumnya, mereka adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.
Mereka juga cenderung lebih mampu mempengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.
Secara nasional, total pemilih kritis diperkirakan berjumlah 80 persen. Karena itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional 100 persen.
Deni menyebut, dalam tiga tahun terakhir, elektabilitas bakal calon presiden ini cukup dinamis.
Pada 2020, Prabowo terlihat paling kuat. Pada 2021 sampai akhir 2022, Ganjar menjadi paling kuat.
Mulai awal 2023, Prabowo kembali menguat. Dia mampu menggeser posisi nomor dua Anies, sejak Presiden Jokowi secara terbuka mendukung Prabowo.
Puncak dukungan pada Prabowo datang, setelah FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia.
Dalam periode survei 4-7 April 2023, Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjabat Menteri Pertahanan mengantongi angka elektabilitas 18,3 persen.
Sementara Ganjar yang saat ini mengemban amanat sebagai Gubernur Jawa Tengah, hanya mampu mengantongi angka 13 persen. Anjlok dari 16,2 persen pada Maret 2023.
Ganjar bangkit dan menguat signifikan, setelah dicapreskan oleh PDI Perjuangan. Sejak keputusan FIFA hingga pasca pengumuman PDIP, Ganjar mengalami pemulihan berarti dari 13 persen menjadi 20,8 persen. Dengan kata lain, naik 7,8 persen.
Namun, elektabilitas Ganjar dan Prabowo terlihat seimbang, ketika simulasi dilakukan untuk empat calon presiden, yang sudah diputuskan oleh partai mereka masing-masing.
Prabowo telah diputuskan menjadi capres oleh partainya, Gerindra, dan mendapatkan dukungan dari PKB. Ini cukup memenuhi syarat minimal untuk menjadi calon orang nomor 1 di Tanah Air.
Anies Baswedan yang juga telah dicalonkan oleh Nasdem, Demokrat dan PKS, juga cukup punya modal untuk menjadi capres.
Ganjar telah dicalonkan oleh 4 partai, lebih dari cukup untuk maju ke Pilpres 2024.
Sementara Airlangga Hartarto, juga telah ditetapkan oleh Partai Golkar, untuk menjadi capres 2024.
“Dalam simulasi empat calon pada survei terakhir para pemilih kritis, Ganjar dipilih oleh 30,4 persen, Prabowo 29,5 persen, Anies 19,8 persen, dan Airlangga 2,9 persen. Sisanya belum menentukan pilihan. Ini mengindikasikan bahwa Ganjar dan Prabowo bersaing ketat di kalangan pemilih kritis sekarang ini,” jelas Deni.
"Prabowo terlihat lebih bisa menyerap pemilih kritis. Bisa jadi, itu karena Prabowo sudah dikenal oleh 95 persen pemilih. Sementara Ganjar, tingkat kedikenalannya di kalangan pemilih ini hanya 86 persen,” imbuhnya.
Survei nasional pemilih kritis ini dilakukan pada pemilik cellphone sebagai indikator pemilih kritis.
Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, serta menjalani validasi, dan screening.
Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telepon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah).
Margin of error survei diperkirakan ±3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden, dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. (RM.id)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu