Keterisian Capai 90 Persen
Libur Lebaran Kerek Okupansi Hotel BUMN
JAKARTA - Libur panjang memberikan dampak positif terhadap bisnis perhotelan. Hal itu bisa dilihat dari keterisian/okupansi Hotel milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai 90 persen pada momen tersebut.
Hotel BUMN yang berhasil meraup cuan dari momen libur Lebaran yakni hotel-hotel yang dioperasikan PT Hotel Indonesia Group (HIG), anak perusahaan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Direktur Utama HIN Christine Hutabarat mengatakan, libur Lebaran merupakan momen yang ditunggu oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, momentum ini diharapkan menjadi titik balik bagi akselerasi pemulihan pariwisata, setelah pandemi Covid-19. Makanya, tak heran jika daerah wisata di seluruh Indonesia dipenuhi para wisatawan. Hal ini berdampak positif pada okupansi hotel.
“Pada libur Lebaran ini, peningkatan okupansi dialami pada mayoritas hotel jaringan HIG yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Christine kepada Rakyat Merdeka ('Tangssl Pos Group) kemarin.
Christine memaparkan, mendekati waktu Lebaran, okupansi hotel rata-rata berada di kisaran 60-70 persen. Hal ini didorong oleh kenaikan jumlah kunjungan wisatawan dan beragam promo menarik yang ditawarkan pihaknya. Selain itu, ditopang pelayanan prima dan fasilitas lengkap yang ditawarkan tiap unit hotel. Berbagai faktor itu terbukti menjadi daya tarik wisatawan untuk menghabiskan momen libur Lebaran di hotel jaringan HIG.
“Sejauh ini okupansi hotel di Bali masih yang tertinggi dengan rata-rata keterisian mencapai 90 persen. Ini karena Bali memang menjadi tujuan wisata libur Lebaran,” katanya.
Terlebih lagi, kunjungan wisatawan domestik ke Bali naik sekitar 40 persen selama libur Lebaran dibandingkan dengan kunjungan pada hari normal.
Selain Bali, lanjut Christine, wilayah Yogyakarta menjadi primadona masyarakat untuk berlibur. Oleh karena itu, salah satu hotel HIN di Yogyakarta tengah direnovasi, untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan.
“Kami memperhatikan standarisasi dari setiap hotel yang ada agar memiliki layanan yang sama baiknya. Salah satunya, yang kami renovasi hotel di Yogyakarta,” terangnya.
Menurutnya, dibutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan renovasi hotel tersebut. Pihaknya juga berencana untuk meng-upgrade hotel-hotel bintang tiga lainnya, seperti yang ada di daerah Sumatera.
“Reservasi di hotel bintang 3 biasanya dilakukan wisatawan di-last minute. Dan ternyata tingkat okupansinya juga baik,” ucapnya.
Christine berharap, momentum peningkatan okupansi hotel terus terjaga sepanjang tahun, tidak hanya pada momentum tertentu.
Apalagi dengan semakin maraknya kegiatan kepariwisataan yang akan berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara, Direktur Utama HIG Rizal Kasim menyampaikan, pada libur Lebaran 2023, hotel di wilayah Bali menjadi highest performance untuk okupansi dibandingkan hotel jaringan HIG di region lainnya, dengan rata-rata okupansi mencapai 90 persen.
“Bali masih yang tertinggi. Lalu, di posisi tertinggi kedua pada region Jawa, dengan rata-rata okupansi sebesar 70 persen,” katanya, melalui siaran pers, Jumat (28/4).
Selain itu, hotel di wilayah Nusa Tenggara juga mengalami peningkatan okupansi dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo sebesar 75 persen.
Di susul hotel di region Sumatera, okupansinya juga mengalami peningkatan dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Hotel Khas Parapat sebesar 95 persen.
Hal serupa, juga terjadi di hotel region Kalimantan dan Sulawesi ada peningkatan tingkat hunian yang signifikan,” akunya.
Selain HIN yang tergabung dalam ekosistem holding pariwisata dan pendukung atau InJourney, terdapat PT ITDC yang juga mencatatkan occupancy rate di Kawasan The Nusa Dua, kawasan pariwisata Bali, yang tumbuh signifikan selama libur Lebaran.
General Manager The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, okupansi liburan kali ini lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini terlihat dari tingkat okupansi di Kawasan The Nusa Dua, selama periode libur Lebaran pada 19-25 April 2023 tercatat mencapai 78,37 persen.
“Angka ini, meningkat 13,58 persen dibandingkan tingkat okupansi pada libur Lebaran 2022 yang sebesar 69 persen. Dan meningkat jauh dibanding tingkat okupansi libur Lebaran 2021, yang hanya sebesar 11,14 persen,” beber Ardita melalui siaran pers, Kamis (27/4).
Ia bersyukur, periode libur Lebaran tahun ini memberikan dampak positif pada peningkatan okupansi di kawasan The Nusa Dua, karena adanya peningkatan kunjungan wisatawan.
Termasuk hadirnya beragam penawaran promo menarik dari tenant di kawasan, berbagai aktivitas menarik, serta atraksi dan fasilitas yang tersedia di kawasan The Nusa Dua.
“Selama periode libur Lebaran ini, terdapat 18 hotel yang okupansinya mencapai di atas 70 persen,” akunya.
Adapun jumlah kunjungan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Water Blow Peninsula, salah satu spot wisata alam di The Nusa Dua, mencapai hampir 1.600 orang selama libur Lebaran.
Ia menyebut okupansi Kawasan The Nusa Dua pada Maret 2023 tumbuh 82 persen dibandingkan Maret tahun 2022.
“Tingkat okupansi Maret 2023, mencapai 60,25 persen naik dari tingkat hunian pada Maret 2022 sebesar 33,11 persen,” katanya.
Sedangkan kunjungan wisatawan, kata dia, masih didominasi wisatawan manacanegara yang pada Maret 2023 tumbuh 67,43 persen, yaitu 62.973 orang dibandingkan Maret 2022 sebanyak 37.611 orang.
Terpisah, General Manager The Mandalika Molin Duwanno menambahkan, pihaknya selaku pengelola kawasan The Mandalika mencatatkan kunjungan wisatawan ke Mandalika pada periode libur lebaran 19-26 April 2023 diperkirakan mencapai 19.500 orang.
“Jumlah ini didominasi oleh wisatawan domestik yang berasal dari Lombok dan sekitarnya, Bali, Jawa dan Jakarta,” katanya, melalui siaran pers, Jumat (28/4).
Meski periode libur resmi Lebaran telah berlalu, hingga saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika (The Mandalika), Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dikelola dan dikembangkan PT ITDC ini masih cukup tinggi.
“Jadi, kami memperpanjang hari operasional Posko dari 30 April ke 1 Mei 2023, mengingat 1 Mei 2023 ini merupakan libur nasional. Dan kami perkirakan masih ada wisatawan yang akan mengisi liburan dengan berkunjung ke The Mandalika,” imbuhnya.
Dari pantauan ITDC, spot-spot pariwisata di The Mandalika yang padat dikunjungi wisatawan pada periode libur tersebut, antara lain Kuta Beach Park (KBP), Bukit dan Pantai Seger, Bukit Merese dan Pantai Tanjung Aan.
“Kawasan pariwisata The Mandalika, memiliki beragam spot pariwisata menarik yang dapat menjadi pilihan wisatawan, seperti pantai-pantai, bukit-bukit dan Sirkuit internasional,” pungkasnya. (RM.id)
TangselCity | 5 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu