Pengembangan Tahap I Dipatok Rampung Tahun Ini
Stasiun Tanah Abang Bakal Makin Kinclong
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), BUMN dan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersinergi melakukan pengembangan Stasiun Kereta Api (KA) Tanah Abang. Stasiun dengan trafik penumpang terbesar ketiga di Ibu Kota ini bakal semakin luas dan kinclong alias cantik.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya mendukung revitalisasi Stasiun Tanah Abang. DKI berkomitmen akan memperbaiki sarana dan prasarana di lingkungan sekitar stasiun.
“Jalan sekitar Tanah Abang akan ditingkatkan dari 10 row menjadi 16 row,” ungkap Heru di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Heru memastikan kemudahan dalam proses perizinan pembangunan yang diperlukan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menurut Heru, pengembangan stasiun ini akan menambah ikon Ibu Kota. Karena itu, dia mengajak warga untuk menjaga dan merawatnya setelah revitalisasi rampung.
Heru mengungkapkan, selain Stasiun Tanah Abang, pihaknya sudah meninjau sejumlah stasiun kereta besar lainnya seperti Stasiun Manggarai, Jatinegara dan Senen. Peninjauan ini untuk melihat fasilitas sarana dan prasarana apa saja yang masih dibutuhkan dalam penataan stasiun.
“Pemprov DKI Jakarta bersama PT KAI akan menata kembali lingkungan beserta sarana dan prasarana di sekitar stasiun,” ujarnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi dukungan Pemprov DKI dalam melakukan penataan sarana dan prasarana lingkungan di sekitar stasiun.
BKS-sapaan akrab Budi Karya mengatakan, pembangunan peningkatan Stasiun Tanah Abang di lahan seluas sekitar 4 hektare merealisasikan arahan Presiden Joko Widodo. Yakni, pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan layanan masyarakat.
Apalagi, Stasiun Tanah Abang tidak hanya melayani perdagangan di Pasar Tanah Abang. Namun sebagai salah satu akses bagi para pekerja di kawasan perkantoran sekitar Monas dan Jalan Thamrin.
“Mobilitas masyarakat di Jabodetabek sebesar 1,2 juta orang per hari. Untuk jangka panjang, kita akan tingkatkan menjadi 2 juta per hari,” Kata BKS
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal merincikan, pengembangan Stasiun Tanah Abang yang dilakukan di antaranya pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur, penambahan peron dari dua menjadi empat dan penataan fasilitas integrasi antarmoda.
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang tahap I ditargetkan rampung pada Desember 2023 dengan anggaran mencapai Rp 380,93 miliar. Sedangkan, keseluruhan pembangunan dicanangkan selesai pada September 2024. Secara keseluruhan, stasiun ini akan dibangun dengan luas bangunan utama 12.000 meter persegi dengan bangunan 2 lantai. Stasiun akan dilengkapi dengan bangunan komersil dan fasilitas pendukung, serta fasilitas disabilitas.
Dalam proyek ini, Kemenhub akan membangun Stasiun baru, emplacement (rel, persinyalan), Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur kereta api. Kemudian, Pemprov DKI membangun pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antar moda. Sedangkan KAI membangun area parkir, pembongkaran Depo dan Stasiun Tanah Abang eksisting.
Di luar itu, Pemprov DKI Jakarta akan mendorong pembangunan berkonsep Kawasan Berorientasi Transit (Transit Oriented Development/TOD) sebagai solusi penataan kawasan yang padat.
Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) Heru Nugroho menerangkan, salah satu kawasan yang akan dikembangkan menjadi kawasan TOD, yaitu Stasiun Tanah Abang, dengan konsep pengembangan fokus pada area bekas depo Stasiun Tanah Abang.
“Di kawasan mixed itu akan ada hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Berita Terkait : Kuartal II Tahun Ini, Adaro Siap Tanda Tangani Fasilitas Pinjaman
Stasiun Tanah Abang dipilih karena lokasinya sangat strategis dan bisa menjadi pusat transit berbagai integrasi layanan moda transportasi. Nantinya, kawasan ini akan menjadi pusat transit dengan konsep compact city.
Tidak hanya di hari kerja, Stasiun Tanah Abang diproyeksi selalu padat. Catatan KAI, stasiun yang berdekatan dengan pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara ini menjadi tujuan terbanyak pengguna KRL Commuter Line.
Pada hari Minggu (2/4) tercatat sebanyak 43.413 orang naik dan turun di stasiun ini. Sebanyak 3.027 orang turun dan 10.599 orang naik. Maka tak heran jika banyak warga yang mendukung revitalisasi Stasiun Tanah Abang.
“Stasiun Tanah Abang, kalau sudah jam sibuk bikin sakit kepala. Udah rame, hectic, chaos, campur aduk. Semoga aja banyak perbaikan dan evaluasi biar baik di dalam maupun di luar stasiun ada perubahan lebih baik dalam pengendalian lalu lintas orang dan kendaraannya,” kata @applenutcoco.
“Peningkatan kapasitas stasiun KATanah Abang ini sangat diperlukan. Karena ini salah satu stasiun KAyg paling padat dan strategi di Jakarta Pusat, dan merupakan jantung jalur KAke wilayah Jakarta yang lain,” ujar @johnnelwan.
“Semoga proyeknya bikin Stasiun Tanah Abang lebih tertata dan nyaman untuk semua penggunanya. Nggak numpuk di satu titik saja di jam-jam sibuk, jalannya KRL juga semoga nggak ketahan-tahan sinyal masuk terus,” tulis @kuruukaraa. (RM.id)
Olahraga | 5 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu