Dokter Forensik: Pelaku Penembakan MUI Tewas Karena Serangan Jantung Dan Infeksi Paru

JAKARTA - Hasil pemeriksaan forensik, pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) berinisial M (60) tewas akibat serangan jantung pada Selasa (9/5).
Hal itu disampaikan oleh dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Dr. Arfiani. Menurutnya, pelaku tewas karena serangan jantung yang diperberat oleh infeksi paru.
"Jadi, kami dokter forensik menyimpulkan korban mati karena serangan jantung yang diperberat oleh infeksi di paru," kata Dokter Forensik RS Polri dr. Arfiani saat konferensi pers di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (5/5).
Dokter forensik melakukan pemeriksan secara menyeluruh, baik luar maupun dalam tubuh pelaku. Hasilnya, ditemukan luka benda tumpul pada bagian luar tubuh, serta luka terbuka dangkal di bibir, lutut, dan pipi.
Namun, ia meyakini luka di bagian luar tubuh, bukan sebagai penyebab meninggal dunia.
"Terdapat luka-luka pada bagian luar tubuh, tetapi tidak mengakibatkan meninggal. Dari pemeriksaan dalam, ada gambaran infeksi paru dan serangan jantung," jelasnya.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Hengki Haryadi mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan secara deduktif, induktif dan berkesinambungn. Metode yang digunakan adalah kolaborasi interprofesi.
"Artinya, kami melibatkan ahli dan berbagai pihak untuk menganalisis delik atau tindak pidana yang terjadi," kata Hengki.
Salah satunya dengan Densus 88. Hasilnya, pelaku tidak termasuk dalam jaringan teroris. Ia juga memastikan bahwa pelaku tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang bersifat ekstrim.
"Tidak ada aktor di belakangnya," tegasnya. (RM.id)
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 5 jam yang lalu