Kemesraannya Ibarat Bunga Dan Kumbang
JAKARTA - Meski Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sedang mesra, namun, Gerindra yang dipastikan mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024, belum tentu memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.
Wakil Ketua Umum PKB Bidang Pemenangan Pemilu PKB Jazilul Fawaid mengaku, tak mau mendahului takdir.
“Kita tunggu saja. Biar soal Capres dan Cawapres diputuskan antara Mas Bowo dan Gus Muhaimin,” kata Gus Jazil, sapaan akrabnya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.
Yang jelas, kata pria yang akrab disapa Gus Jazil itu, seluruh kader PKB punya tugas dan mandat untuk terus berjuang mengampanyekan dan mengusung Muhaimin. Sejumlah kegiatan dari mulai shalawatan dan pengajian akbar, gencar jualan Prabowo-Muhaimin.
Bahkan, stikernya sudah ditebar hingga ke angkot-angkot. Apalagi baliho-balihonya, tercecer di jalanan kota. Pria yang akrab disapa Cak Imin itub juga makin rajin turun ke akar rumput. Oleh karena itulah, Gus Jazil memberi kode kepada Gerindra.
“Kita berharap hubungan kerja sama PKB-Gerindra itu dalam kerangka simbiosis mutualisme. Ibarat Bunga dan Lebah yang saling melengkapi dan menguntungkan,” tuturnya.
Seperti diketahui, DPP Partai Gerindra akan mengumumkan nama Capres saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar akhir Juli.Ketua Harian Partai Dewan Pimpinan Pusat Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, agenda Rapimnas akan menanyakan langsung kepada Ketua Umumnya, Prabowo Subianto terkait kesediaannya maju di Pilpres 2024.
Ditegaskan Dasco, tak ada opsi lain terkait nama yang akan diusung partai di Pilpres 2024. Hanya satu, yakni Prabowo. Sementara soal Cawapres, meskipun sudah mengantongi namanya, akan diputuskan setelah Rapimnas.
“Saya tidak bisa bicara mengenai masalah cawapres lebih lanjut,” kata Dasco yang tetap tutup mulut soal cawapres, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/7).
Menanggapi duet dua partai ini, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, kepastian koalisi keduanya masih menunggu waktu. Gerindra & PKB masih memperhitungkan langkah politik sebelum resmi deklarasi.
“Kalau keduanya cocok. Terkait nama tentunya, pasti akan koalisi,” tutur Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Keduanya, Gerindra & PKB memang tak butuh partailain karena sudah mencapai Presidential Threshold 20 persen. Akan tetapi, kalau sudah saling mengunci, poros ini tak akan menarik bagi partai lain.
“Katakanlah wajib Prabowo Capresnya, Muhaimin jadi Cawapres. Sudah jelas partai lain memilih membangun koalisi sendiri yang menampung kepentingan mereka,” pungkasnya. (rm id)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu