Kapal Nelayan Serba Prima 8 Terbakar di Samudra Hindia Dekat Banten
SERANG - Kapal Nelayan Serba Prima 8 terbakar di Samudra Hindia, arah selatan Banten. Sebanyak 2 anak buah kapal (ABK) selamat pada insiden tersebut, sedangkan 11 ABK lainnya masih dalam pencarian.
"Dua orang selamat dan 11 orang dalam pencarian," tulis keterangan Basarnas, Jumat (19/5/2023).
Berdasarkan informasi yang diterima Kantor SAR Banten, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (16/5) lalu. Terdapat 13 orang di atas kapal Serba Prima 8 yang terbakar tersebut. Dua ABK berhasil ditemukan dan selamat.
Kasat Polair Polresta Cilacap, AKP Huda Syafii, menjelaskan bahwa insiden kebakaran tersebut terjadi ketika para ABK sedang tertidur pulas. Mereka pun sempat berusaha memadamkan api.
"Karena api sudah membesar, semua kru kapal melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung," kata Huda, Jumat (19/5/2023).
Dua ABK yang selamat itu bernama Heri Setyawan (36) dan Nurhasim (35). Mereka berhasil oleh kapal lain yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Kemudian, korban selamat dievakuasi ke RSUD Cilacap untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
“Dua ABK diselamatkan oleh KM Hasil Selalu 2 yang melintas di sekitar kapal KM Serba Prima 8. Kapal yang membawa dua ABK sandar di Cilacap Jumat pukul 02.35," ungkapnya.
Saat ini, 11 ABK lainnya masih dalam pencarian oleh kapal-kapal lain di sekitar lokasi kejadian. Berikut adalah data para ABK yang masih dalam pencarian tim SAR:
1. Teguh Santosa (31), wakil nakhoda
2. Sutikno (44), KKM
3. Andi Budi Nugroho (27), ABK
4. Arifudin (33), ABK
5. Demas Andi (31), ABK
6. Dodi Irawan (28), ABK
7. Masiman (29), ABK
8. Prima Yatulah (19), ABK
9. Selamet Masdadi (17), ABK
10. Suwandi (29), ABK
11. Warnoto (33), KKM
Nasional | 11 jam yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 11 jam yang lalu
Nasional | 10 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu